Vape atau Vapor - Rokok Elektrik

Artikel KM Dilihat: 189998

vape

Adanya perilaku merokok sebagai bagian dari gaya hidup dan kebutuhan, serta melihat adanya bahaya dari merokok yang cukup tinggi, membuat munculnya inovasi teknologi dalam hal merokok dengan produk rokok elektrik atau vaporizer elektrik yang biasa disebut vape.


Saat ini Badan Kesehatan Dunia (WHO) sedang berupaya mengurangi epidemi tembakau dengan berbagai strategi yang salah satu diantaranya adalah dengan mengganti penggunan rokok tembakau dengan rokok elektrik atau biasa dikenal dengan Electronic Nicotine Delivery System (ENDS), vape, vapor, atau e-cigarette yang nantinya para perokok aktif dapat berhenti total dari kebiasaan merokoknya. Rokok elektrik dirancang untuk menghasilkan uap nikotin tanpa pembakaran tembakau dengan tetap memberikan sensasi merokok.

Produk vapor mulai masuk di pasaran Indonesia pada tahun 2010 dan mulai populer dikalangan masyarakat pada tahun 2013. Hasil penelitian prevalensi penggunaan e-rokok/vape dari tahun 2011 sampai 2012 di Amerika Serikat, dilaporkan penggunaan e-rokok/vape meningkat dari 3 menjadi 7% di antaranya siswa sekolah menengah dan sekolah menengah atas dalam National Youth Tobacco Survey (NYTS), menunjukkan bahwa 1,78 juta orang muda Amerika telah mencoba e-rokok/vape pada tahun 2012

Vape atau Vapor
Rokok elektrik (e-cigarette) atau vape atau vapor adalah sebuah perangkat yang dirancang untuk menghantarkan nikotin tanpa asam tembakau dengan cara memanaskan larutan nikotin, perasa, propilen glycol dan glycerin (Hajek, et al. 2014).

Struktur Komponen Vape
Seperangkat rokok elektrik adalah alat yang fungsinya mengubah zat-zat kimia menjadi bentuk uap dan mengalir ke dalam paru-paru dengan menggunakan tenaga baterai atau listrik. Struktur dasar rokok elektrik terdiri dari 4 komponen utama yaitu atomizer, mod, baterai, dan liquid.

1 Rebuildable Tank Atomizer (RTA)
Jenis atomizer ini memiliki tank. Umumnya tank ini terbuat dari kaca pyrex yang tidak mudah memuai, apabila kurang berhati-hati dapat pecah. Atomizer ini dapat menampung liquid yang lebih banyak dari pada menggunakan RDA.

2 Rebuildable Dripping Atomizer (RDA)
Jenis atomizer ini tidak memiliki tank. Cara kerjanya, Liquid diteteskan pada kapas dan coil kemudian dipanaskan sehingga menghasilkan uap. Karena tidak memiliki media tank, maka harus sering untuk meneteskan liquid.

3 Rebuildable Dripping Tank Atomizer (RDTA)
Jenis atomizer ini adalah perpaduan antara RDA dan RTA. Apabila tank pada RDTA ini pecah masih bisa digunakan, tidak seperti RTA.

komponen-vape
4 Mod; Mod adalah badan atau bagian utama dari vape yang di dalamnya terdapat baterai beserta rangkaian listrik yang digunakan untuk menyalurkan arus ke dalam atomizer. Ada dua jenis mod vape yaitu electrical mod yang mempunyai komponen listrik berupa chip dan mechanical mod tidak mempunyai komponen listrik.

5. Baterai; Sumber energi yang digunakan vape untuk memanaskan liquid berasal dari baterai. Baterai yang digunakan adalah baterai khusus dapat diisi ulang.

6. Liquid; Liquid adalah cairan yang terdapat pada vape yang jika dipanaskan akan menghasilkan uap. Ada 4 zat yang terkandung dalam liquid vape: Vegetable Glycerine (VG); Propylene Glycol (PG); Perasa (Flavour); Nikotin.

Kandungan Vape
-  Rokok elektrik diklaim mengandung zat berbahaya seperti Tobacco Specific Nitrosamines (TSNA), Diethylene Glycol (DEG) dan karbon monoksida.
-  Penggunaan rokok elektrik dalam jangka panjang bisa meningkatkan kadar plasma nikotin secara signifikan dalam lima menit penggunaannya.
-  Rokok elektrik meningkatkan kadar plasma karbon monoksida dan frekuensi nadi secara signifikan yang dapat mengganggu kesehatan. (Erikania, 2017).

Bahaya Vape
Adapun beberapa bahaya rokok elektrik antara lain:


Dampak Pengunaan Vape
1 Kandungan cairan vapor berbeda-beda. Tetapi pada umumnya berisi empat jenis campuran larutan yaitu nikotin, propilen glikol, gliserin, air dan flavoring (perisa). Adapun dampak dari larutan vapor adalah sebagai berikut (BPOM RI, 2015).

2 Nikotin; Nikotin adalah zat yang sangat adiktif yang dapat merangsang sistem saraf, meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Selain itu, nikotin terbukti memiliki efek buruk pada proses reproduksi, berat badan janin dan perkembangan otak anak. Efek kronis yang berhubungan dengan paparan nikotin antara lain gangguan pada pembuluh darah, seperti penyempitan atau pengentalan darah.

3 Propilen Glikol; Propilen glikol adalah zat dalam kepulan asap buatan yang biasanya dibuat dengan “fog machine” di acara-acara panggung teatrikal, atau juga digunakan sebagai antifrezee, pelarut obat dan pengawet makanan. Zat ini jika dihirup menyebabkan iritasi pernapasan, dan secara kronis menyebabkan asma, mengi (wheezing), sesak dada, penurunan fungsi paru-paru, dan obstruksi jalan pernapasan (BPOM RI, 2017).

4 Selain kandungannya yang tidak aman dan masalah inkonsistensi kadar di atas, beberapa dampak buruk rokok elektronik lain yang ditimbulkan dan disebutkan dalam literatur ilmiah sebagai berikut:


Kesimpulan
1) Alasan paling banyak vapers menggunakan rokok elektronik adalah untuk berhenti merokok atau mengurangi penggunaan rokok tembakau. Banyak hal yang  melatar belakangi seseorang untuk menggunakan rokok elektronik.

Terdapat zat-zat berbahaya lain ditemukan antara lain:


2) Selain kandungannya yang tidak aman dan masalah inkonsistensi kadar di atas, beberapa dampak buruk rokok elektronik lain yang ditimbulkan

*) Disusun oleh : Mirza Insani; dr. Rizki Drajat , Sp.P.

Profil dr. Rizky Drajat Sp. P.

Daftar Pustaka :


Baca Juga :