Excellence in healthcare, delivered through the best hospital!
Jam kerja: Senin-Jumat (08.00-16.00 WIB)
Excellence in healthcare, delivered through the best hospital!
Jam kerja: Senin-Jumat (08.00-16.00 WIB)
Sabtu, Cilegon (05/07/2025)
Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM) menyelenggarakan diskusi simposium mini kesehatan yang membahas terkait penanganan penyakit metabolik sebagai salah satu faktor penyebab penyakit jantung koroner.
Bertempat di Hotel Aston Cilegon, acara tersebut mengangkat tema yang sangat relevan dan krusial yaitu ’Enhancing Cardiometabolic Management for Better Outcomes’ atau Meningkatkan Manajemen Kardiometabolik untuk Hasil yang Lebih Baik.
Hadir pada kegiatan itu, perwakilan Direktur RSKM dr Joni Yusufa, Ketua Tim Medis RSKM dr Abdullah Fadlol, dan puluhan peserta yang berprofesi dokter pada faskes 1 dan faskes 2 serta apoteker dari rumah sakit dan perusahaan yang ada di Banten. Bertindak sebagai narasumber simposium, dokter spesialis jantung RSKM dr Rachmat Setiarsa, dr Syarif Hidayat, dokter spesialis penyakit dalam dr Siska Yulianti, dr Badrudin, dan dr Selfie.
Ketua Tim Medis RSKM dr Abdullah Fadlol mengatakan, simposium sengaja mengangkat tema terkait penyakit kardio-metabolik karena beban penyakit kardio-metabolik di Indonesia bahkan di dunia terus meningkat.
”Penyakit seperti diabetes melitus, hipertensi, dislipidemia, dan obesitas bukan hanya berdampak pada kualitas hidup individu, tetapi juga dapat membebani sistem kesehatan secara keseluruhan yang juga menyebabkan munculnya penyakit jantung koroner,” katanya.
Oleh karena itu, lanjut Fadlol, pendekatan yang komprehensif, terintegrasi, dan terus-menerus diperbarui sangatlah penting untuk mencapai hasil yang lebih baik dalam menangani pasien yang mengalami penyakit kardio-metabolik ini.
”Penanganan penyakit kardio-metabolik memerlukan kolaborasi multi-disiplin. Baik itu dokter sebagai garda terdepan dalam diagnosis dan tatalaksana klinis, maupun apoteker yang memiliki peran vital dalam memastikan penggunaan obat yang rasional, aman, dan efektif, serta memberikan edukasi penting kepada pasien,” ujarnya.
Sementara itu, dr Joni Yusufa yang mewakili Direktur RSKM mengatakan, kehadiran para dokter perusahaan sebagai peserta simposium menunjukkan pentingnya peran mereka dalam upaya pencegahan, deteksi dini, dan manajemen kesehatan di lingkungan kerja. ”Artinya, secara tidak langsung para dokter perusahaan berkontribusi pada kesehatan kardio-metabolik populasi pekerja,” tuturnya.
dr.Joni menjelaskan, simposium mini yang digelar RSKM sebagai wujud kewajiban dalam mengedukasi atau bertukar pengetahuan, memperbarui informasi mengenai perkembangan terbaru dalam diagnosis dan tata laksana, serta mendiskusikan tantangan dan solusi praktis dalam praktik sehari-hari menangani pasien penderita kardio-metabolik sebagai faktor penyebab penyakit jantung koroner.
”Penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyakit non infeksi penyebab kematian terbesar secara global termasuk di Indonesia. Untuk itu perlu mengenal faktor-faktor penyebabnya diantaranya penyakit metabolik kemudian mengelola dan menangani secara baik untuk wujudkan luaran yang lebih baik dan kualitas hidup yang optimal bagi penderitanya,” terangnya.
Dr.Joni berharap para peserta simposium dapat menyerap ilmu dari para narasumber ahli, mendapatkan hasil positif dari berdiskusi aktif, dan membangun jejaring profesional yang lebih kuat.
”Setelah mengikuti simposium ini, diharapkan para peserta akan membawa pulang wawasan baru, strategi yang lebih efektif, dan semangat yang lebih tinggi untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi pasien dengan kondisi kardio-metabolik,” pungkasnya.#hmsKM.