HIPERTENSI JADI TOPIK HEALTH TALK RS KRAKATAU MEDIKA KALI INI

Cilegon – Rumah Sakit Krakatau Medika melaksanakan kegiatan edukasi kesehatan mengenai Hipertensi yang dibawakan oleh Perawat Marta Octavia,Amd.Kep  di Lobby Rumah Sakit Krakatau Medika (24/5)

Kegiatan ini diikuti oleh pengunjung Rumah Sakit Krakatau Medika disela-sela menunggu antrian pemeriksaan dan mengambil obat.

Hipertensi merupakan suatu kondisi Ketika tekanan darah seseorang diatas batas normal “Ketika kondisi tekanan darah seseorang 130/80 mmHg atau melebihi, maka kondisi tersebut disebut Hipertensi” kata Marta.

Marta juga menjelaskan bahwa hipertensi dapat desebabkan oleh beberapa factor seperti perubahan pola hidup, kelebihan berat badan, konsumsi makanan yang mengandung tinggi garam sampai Riwayat dari keluarga.

Harapannya dengan edukasi ini akan meningkatkan kesadaran pasien untuk selalu menjaga pola hidup yang sehat dengan menjadikan pola makan sebagai investasi kesehatan “hipertensi tidak mengenal jenis usia, usia muda pun saat ini banyak yang menderita hipertensi oleh karena itu mari kita bangun pola makan yang sehat dan bergizi untuk investasi kesehatan kita kedepan”imbuh Marta.

Hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah berada pada angka 130/80 mmHg atau lebih. Jika tidak segera ditangani, hipertensi bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti gagal jantung, penyakit ginjal, hingga stroke1. Tekanan darah dinyatakan dalam dua nilai angka yang dipisahkan dengan garis miring atau yang biasanya disebut “per”. Berikut penjelasan lebih lanjut:

Tekanan Sistolik: Ini adalah tekanan di dalam pembuluh darah ketika jantung berkontraksi untuk memompa darah keluar dari jantung. Angka di awal, yaitu di sebelah kiri garis miring, menandakan tekanan sistolik.

Tekanan Diastolik: Ini adalah tekanan darah saat jantung berelaksasi dan menyedot atau menerima darah masuk kembali ke dalam jantung. Angka di akhir yang berada setelah garis miring menandakan tekanan diastolik.

Pada kondisi normal, tekanan darah orang dewasa adalah 120/80 mmHg. Artinya, tekanan sistoliknya adalah 120 mmHg dan diastoliknya 80 mmHg. Tekanan darah tinggi yang terjadi terus-menerus dapat membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Kondisi ini lama-kelamaan bisa membuat jantung membesar, merusak pembuluh darah, dan membuat ginjal tidak bisa bekerja dengan baik. Oleh karena itu, hipertensi perlu segera ditangani. Setelah tekanan darah kembali normal pun, perlu terus dilakukan pemantauan dan bahkan penggunaan obat rutin agar tekanan darah selalu terkontrol.

Penyebab Hipertensi: Penyebab hipertensi bisa bermacam-macam dan bisa juga tidak diketahui. Berdasarkan penyebabnya, hipertensi bisa dibedakan menjadi hipertensi primer dan hipertensi sekunder.

Hipertensi Primer: Jenis darah tinggi yang penyebabnya tidak diketahui dengan pasti, dan biasanya berkembang perlahan dalam waktu bertahun-tahun. Hipertensi primer merupakan jenis darah tinggi yang paling sering ditemukan.

Hipertensi Sekunder: Jenis tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh berbagai kondisi atau penyakit lain, dan bisa terjadi secara mendadak. Kondisi atau penyakit yang bisa menyebabkan hipertensi sekunder antara lain Penyakit ginjal, Hipertiroidisme, Penyakit jantung bawaan, Kelainan bawaan pada pembuluh darah, Penyalahgunaan NAPZA, Penggunaan obat-obat tertentu, seperti dekongestan, pil KB, atau kortikosteroid, Sleep apnea, Kecanduan alkohol.

Hipertensi juga bisa dipicu oleh emosi, seperti hipertensi jas putih (white coat hypertension), yang terjadi saat pemeriksaan di klinik atau rumah sakit oleh dokter, perawat, atau tenaga kesehatan, dan akan kembali normal ketika pasien di rumah.

Faktor Risiko Hipertensi: Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami tekanan darah tinggi meliputi Berusia di atas 65 tahun, Jarang berolahraga atau jarang melakukan aktivitas fisik, Sedang hamil, Memiliki keluarga yang juga menderita tekanan darah tinggi.

Jaga kesehatan dan lakukan pencegahan dengan mengadopsi gaya hidup sehat, seperti berolahraga teratur, mengontrol berat badan, dan mengurangi konsumsi garam serta alkohol. Jangan lupa untuk selalu memantau tekanan darah secara rutin dan berkonsultasi dengan dokter jika ada gejala atau risiko hipertensi.#risna(Kontributor)