Mengenal Hepatitis, dan Pencegahannya

Artikel KM Dilihat: 7284

hepatitis

Hepatitis artinya adanya peradangan pada hati. Ini dapat disebabkan oleh virus-virus hepatitis A, B, C, D, E dan G, alkohol, beberapa bahan kimia dan narkoba. Istilah “Hepatitis” kemudian digunakan untuk semua jenis peradangan pada sel-sel hati, yang bisa disebabkan oleh infeksi (virus, bakteri. Parasit), obat obatan (termasuk obat tradisional), konsumsi alkohol, lemak yang berlebih dan penyakit autoimmune.

Hepatitis mengacu pada kondisi peradangan hati. Ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus, tetapi ada kemungkinan penyebab hepatitis lainnya. Ini termasuk hepatitis autoimun dan hepatitis yang terjadi sebagai akibat sekunder dari obat-obatan, obat-obatan, racun, dan alkohol. Hepatitis autoimun adalah penyakit yang terjadi ketika tubuh Anda membuat antibodi terhadap jaringan hati Anda.

Fungsi Hati

Hati terletak di bagian kanan atas perut, memiliki banyak fungsi penting yang memengaruhi metabolisme di seluruh tubuh, antara lain :

- produksi empedu, yang penting untuk pencernaan
- menyaring racun dari tubuh
- ekskresi bilirubin (produk dari sel darah merah yang rusak), kolesterol, hormon, dan obat-obatan
- pemecahan karbohidrat, lemak, dan protein
- aktivasi enzim, yang merupakan protein khusus yang penting untuk fungsi tubuh
- penyimpanan glikogen (sejenis gula), mineral, dan vitamin (A, D, E, dan K)
- sintesis protein darah, seperti albumin
- sintesis faktor pembekuan

Pengaruh Alkohol dan Racun lainnya

Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hati dan peradangan. Ini kadang-kadang disebut sebagai hepatitis alkoholik. Alkohol secara langsung melukai sel-sel hati Anda. Seiring dengan waktu, hal ini dapat menyebabkan kerusakan permanen dan menyebabkan gagal hati dan sirosis hati, berupa penebalan dan jaringan parut pada hati. Penyebab toksik (racun) pada hati lainnya adalah bahan kimia tertentu pada makanan dan minuman, penggunaan obat secara berlebihan atau overdosis dan paparan racun.

Respon sistem Autoimun

Dalam beberapa kasus, sistem kekebalan tubuh yang salah mengira hati sebagai objek berbahaya dan mulai menyerangnya. Ini menyebabkan peradangan berkelanjutan yang dapat berkisar dari ringan hingga parah, seringkali mengganggu fungsi hati. Ini berbanding tiga kali lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pada pria.

Jika menderita jenis hepatitis menular yang kronis, seperti hepatitis B dan C, mungkin pada awalnya tidak memiliki gejala, gejala mungkin tidak terjadi sampai kerusakan tertentu saat mulai mempengaruhi fungsi hati. Hepatitis kronis berkembang perlahan, jadi tanda dan gejala ini mungkin bisa tidak disadari spenuhnya.

Tanda dan gejala hepatitis akut muncul dengan cepat, antara lain :

Jenis Hepatitis

Ada 6 jenis Hepatitis Virus yaitu Hepatitis A, B, C, D, E, dan G. Antara Hepatitis yang satu dengan yang lain tidak saling berhubungan.

Hepatitis A :


Hepatitis B Akut :

Hepatitis B Kronik :

Hepatitis C :


Hepatitis D :

Hepatitits E :


Hepatitis G :
Virus Hepatitis G (HGV, yang juga disebut GBV-C) baru-baru ini ditemukan dan menyerupai hepatitis C. Namun, virus hepatitis G berupa flaviviruses (jenis virus). Saat ini, virus hepatitis G dan dampaknya sedang diselidiki lebih lanjut. Angka infeksi pada kelompok penyalahgunan obat melalui suntikan (intravenous drug abuse), pekerja seks komersial (PSK), tenaga medis, pasien cuci darah (hemodialisis) rutin, pasien hemofilia/ thalasemia serta dari ibu ke janin tampak lebih tinggi karena penularan HVG dapat terjadi melalui kontak seksual, parenteral maupun via plasenta.

 

Referensi :

  1. Infodatin Hepatitis; Kemenkes RI
  2. Hepatiti; Healthline (https://www.healthline.com/health/ hepatitis)

Baca Juga :