Pemerintah Indonesia dan juga negara negara di dunia tengah berupaya mengembangkan dan menghadirkan Vaksin COVID-19 serta merencanakan pelaksanaan imunisasi untuk warganya.
Vaksin tidak hanya melindungi individu namun juga memberikan perlindungan bagi orang orang yang tidak dapat diimunisasi' contohmya pada usia tertentu maupun orang dengan penyakit tertentu. Vaksin tidak menimbulkan penyakit. Vaksin yang sudah dipakai di masyarakat sudah dijamin keamanannya dan umumnya tidak menimbulkan reaksi simpang (efek samping) yang berat.
Pengertian
Vaksinasi
Proses memasukkan vaksin (suntikan/ lewat mulut) kedalam tubuh untuk menstimulasi sistem imun tubuh dan akhirnya imun (kebal) terhadap penyakit menular tertentu.
Vaksin
Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu. Produk/ zat yang dimasukkan (suntikan/ lewat mulut) kedalam tubuh untuk menstimulasi sistem imun tubuh.
Imunisasi
Imunisasi adalah suatu upaya pembentukan kekebalan tubuh seseorang ternadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terkena dengan penyakit yang sama tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Proses yang membuat seseorang kebal terhadap penyakit menular ttertentu.
Imunitas
Kemampuan kekebalan tubuh melawan suatu penyakit menular.
Kekebalan
Imunisasi memicu respon sistem dimana vaksin akan membentuk kekebalan jangka panjang yang biasanya didapat secara alami setelah penyembuhan penyakit infeksi.
Penyeleggaraan Vaksinasi
Penyelenggaraan Pelayanan imunisasi terutama dilaksanakan oleh pemerintah bekerjasarna dengan masyarakat, swasta, dan pihak-pihak terkait. Kemudian Rumah Sakit Krakatau Medika dan juga Klinik Krakatau Medika Cilegon telah ditetapkan menjadi salah satu Fasilitas Kesehatan yang menyelenggarakan Pelayanan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (Vaksin COVID-19) di Kota Cilegon; melalui Surat Keputusan Dinas Kesehatan Kota Cilegon Nomor : 443/SK-5764-Yankes SDK/2020.
Tujuan Pemberian Imunisasi
Secara umum, tujuannya adalah untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I).
Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3lI)
Penyakit tersebut antara Jain misalnya Difteri, Pertusis, Tetanus, Tuberculosis (TBC), Hepatitis, oneumonia, Polio, Rubela dan Campak
Sistem Kekebalan Tubuh Manusia
Pembentukan kekebalan tuouh manusia terhadap penyakit infeksi secara aktif bisa dilakukan secara alarniah melalui menderita langsung penyakit tersebut atau secara buatan melalui imunisasi.
Hubungan Vaksin, Imunisasi, dan Kekebalan Kelompok (Herd Immunity)
Vaksin akan membuat tubuh seseorang mengenali bakteri/virus penyebab penyakit tertentu, sehingga bila terpapar bakteri/virus tersebut akan menjadi lebih kebal. Cakupan imunisasi yang tinggi dan merata akan membentuk kekebalan kelompok (Herd Immunity) sehingga dapat mencegah penularan maupun keparahan suatu penyakit.
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)
KIPI merupakan semua kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi, menjadi perhatian, dan diduga berhubungan dengan imunisasi. Dalam rangka pemantauan dan penanggulangan KIPI, Menteri Kesehatan mermbentuk Komite Nasional Pengkajian dan Penanggulangan. KIPI dan Gubernur membentuk Komite Daerah Pengkajian dan Penanggulangan KIPI. Berdasarkan laporan yang masuk, sebagian besar klasifikasi KIPI adalah koinsiden (tidak berhubungan dengan pemberian imunisasi).
Jadwal Imunisasi
Jadwal imunisasi sudah ditentukan berdasarkan kelompok umur dan frekuensi pemberian dengan mempertimbangkan efektivitas dan keamanan dari vaksin yang akan diberikan. Frekuensi pemberian ada yang cukup satu kali, maupun lebih dari satu kali sesuai ketentuan yang ada.
Vaksinasi & Vaksin COVID-19
(ref : Buku Saku #infovaksin, Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Satgas Penanganan COVID-19 Indonesia)
- Apakah vaksin COVID-19 adalah obat?
Vaksin bukanlah obat. Vaksin mendorong pembentukan kekebalan spesifik pada penyakit COVID-19 agar terhindar dari tertular ataupun kemungkinan sakit berat.
Selama vaksin yang aman dan efektif belum ditemukan, upaya perlindungan yang bisa kita lakukan adalah disiplin 3M: Memakai masker dengan benar, Menjaga jarak dan jauhi kerumunan, serta mencuci tangan pakai air mengalir dan sabun.
- Kapan vaksin COVID-19 siap untuk didistribusikan?
Pelaksanaan vaksinasi bertahap COVID-19 akan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Badan POM, berdasarkan hasil uji klinik di luar negeri atau Indonesia.
- Bagaimana skema penahapan pemberian vaksin COVID-19 di Indonesia?
Di tahapan awal, vaksinasi COVID-19 akan diperuntukkan bagi garda terdepan dengan risiko tinggi, yaitu tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik. Lalu secara bertahap akan diperluas seiring dengan ketersediaan vaksin dan izinnya, yaitu penerima bantuan iuran BPJS, dan kelompok masyarakat lainnya.
Terkait perencanaan vaksinasi bertahap hal yang lebih detail, saat ini pemerintah sedang menyusun peta jalan atau roadmap yang akan menjelaskan mekanisme pelaksanaan vaksinasi COVID-19 secara menyeluruh.
- Apakah vaksin COVID-19 nanti juga tersedia untuk anak-anak?
Saat ini, uji klinis vaksin COVID-19 dibatasi pada umur 18-59 tahun yang merupakan kelompok usia terbanyak terpapar COVID-19. Pengembangan vaksin untuk anak-anak masih direncanakan pada beberapa kandidat vaksin.
- Apakah vaksin COVID-19 juga akan diberikan pada masyarakat yang berusia lebih dari 60 tahun?
Terdapat kandidat vaksin yang dapat diberikan untuk mereka yang berusia 60 hingga 89 tahun. Namun, tahap awal vaksinasi diberikan pada orang dewasa sehat usia 18-59 tahun yang merupakan kelompok usia terbanyak terpapar COVID-19.
Selain itu, dikarenakan mayoritas kandidat vaksin di dunia saat ini baru diuji cobakan pada orang dewasa usia 18-59 tahun yang sehat, dan akan membutuhkan waktu uji klinis tambahan untuk bisa mengidentifikasi kesesuaian vaksin COVID-19 untuk mereka yang berusia di atas 60 tahun dan dengan penyakit penyerta.
- Apakah vaksin COVID-19 melindungi secara jangka panjang?
Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui rentang periode jangka panjang dari perlindungan vaksin COVID-19.
- Bagaimana vaksin COVID-19 dikembangkan
Meski pada saat darurat dan dibutuhkan dengan cepat, keamanan dan efektivitas vaksin adalah prioritas utama. Pengembangan vaksin tetap harus melalui tahapan pengembangan yang berlaku internasional yang secara umum terdiri dari:
- Tahap praklinik
- Tahap klinis (fase 1-3)
- Penetapan penggunaan vaksin
Sembari menunggu vaksin COVID-19 siap tersedia untuk masyarakat, maka kita harus tetap melawan pandemi ini dengan patuh protokol kesehatan: Memakai Masker, Jaga Jarak Fisik, Cuci Tangan Pakai Sabun
- Seberapa ampuh vaksin COVID-19 melindungi kita dari penularan?
Dampak vaksin COVID-19 terhadap pandemi akan bergantung pada beberapa faktor. Ini termasuk faktor-faktor seperti efektivitas vaksin; seberapa cepat mereka disetujui, diproduksi, dan dikirim; dan berapa banyak target jumlah orang yang akan divaksinasi. Pemerintah menargetkan setidaknya 60% penduduk Indonesia secara bertahap akan mendapatkan vaksin COVID-19 agar mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).
- Bagaimana cara vaksin bekerja?
Secara umum, vaksin bekerja dengan merangsang pembentukan kekebalan tubuh secara spesifik terhadap bakteri/virus penyebab penyakit tertentu. Sehingga apabila terpapar, seseorang akan bisa terhindar dari penularan ataupun sakit berat akibat penyakit tersebut.
- Apakah terdapat efek samping dari pemberian vaksin?
Secara umum, efek samping yang timbul dapat beragam, pada umumnya ringan dan bersifat sementara, dan tidak selalu ada, serta bergantung pada kondisi tubuh. Efek simpang ringan seperti demam dan nyeri otot atau ruam-ruam pada bekas suntikan adalah hal yang wajar namun tetap perlu dimonitor. Melalui tahapan pengembangan dan pengujian vaksin yang lengkap, efek samping yang berat dapat terlebih dahulu terdeteksi sehingga dapat dievaluasi lebih lanjut. Manfaat vaksin jauh lebih besar dibandingkan risiko sakit karena terinfeksi bila tidak divaksin.
- Seberapa ampuh vaksin COVID-19 akan melindungi?
Efek perlindungan vaksin masih menunggu hasil uji klinis fase Ill dan pemantauan selesai. Namun, sampai saat ini berdasarkan hasil uji klinis fase I dan Il, vaksin yang tersedia terbukti aman dan meningkatkan kekebalan terhadap COVID-19.
- Perlindungan yang akan diberikan vaksin
COVID-19 nantinya, perlu tetap diikuti dengan kepatuhan menjalankan protokol kesehatan 3M: memakai masker dengan benar, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan, serta mencuci tangan pakai sabun.
- Apakah ada vaksin lain yang direkomendasikan untuk tenaga kesehatan dalam masa pandemi COVID-19?
Ya, ada. Karena ada penyakit yang kemungkinan dapat dicegah dengan imunisasi lainnya, seperti influenza dan campak. Semua tenaga kerja kesehatan harus menerima vaksin sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan secara nasional.
- Apakah program imunisasi bayi dan anak harus tetap dilanjutkan sesuai jadwal di masa pandemi COVID-19?
Ya, imunisasi bayi dan anak tidak boleh terhenti dan tetap mengikuti jadwal yang telah ditetapkan dan direkomendasikan secara nasional. Salah satunya adalah imunisasi bayi baru lahir (BCG, OPV/ Polio tetes, Hepatitis B) yang tak boleh tertinggal.
- Jika layanan imunisasi lainnya tertunda, kapan kegiatan imunisasi dilanjutkan kembali?
Imunisasi yang tertunda harus dilanjutkan kembali segera setelah risiko penularan COVID-19 berkurang dan pelayanan imunisasi sudah mampu untuk dilanjutkan. Protokol kesehatan tetap prioritas pada saat pelayanan imunisasi dimulai Kembali.
Video Kemenkes RI; dr Daeng M Faqih. SH, MH - IDI (Sumber Facebook Kemenkes RI)
Referensi :
- Buku Saku #infovaksin; Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional; https://www.kemkes.go.id/resources/download/ info-terkini/buku%20saku%20infovaksin%20v3.pdf
- Flyer Vaksinasi RS BUMN
Baca Juga :