Varian Baru COVID-19 Inggris, Lebih Menular

Ditemukan sebuah varian baru virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 di Inggris. Varian baru ini dinamakan SARS-CoV-2 VUI 202012/01. Saat ini, varian tersebut disebut sebagai "SARS-CoV-2 VOC 202012/01" (yaitu, Varian of Conceren; varian pertama yang menjadi perhatian dari tahun 2020, Desember), atau "B.1.1.7".

Lebih Menular

Varian baru Virus Corona tersebut memiliki perubahan pada protein Spike Virus Corona; yang digunakan untuk menempel dan masuk ke sel manusia (reseptor ACE2); yang terdapat di paru paru.

Menurut New York Times (USA), serangkaian mutasi kecil yang ditemukan di banyak sampel virus korona di Inggris dapat membantu penyebaran virus dengan lebih mudah.  Beberapa ilmuwan telah menjelaskan bahwa kemungkinan peningkatan penularan yang setidaknya sebagian disebabkan oleh cara penularannya pada anak-anak.

Pada periode sebelumnya, biasanya anak-anak lebih kecil kemungkinannya daripada remaja atau orang dewasa untuk terinfeksi atau menularkan virus. Namun varian baru ini mungkin membuat anak-anak “sama rentannya dengan orang dewasa,” kata Wendy Barclay, penasihat pemerintah dan ahli virologi di Imperial College London.

Tidak ada Bukti menyebabkan COVID-19 Lebih Parah

Kemudian menurut CDC; Centers for Disease Control and Prevention (USA), beberapa konsekuensi potensial dari mutasi ini adalah sebagai berikut:

  1. Kemampuan menyebar lebih cepat pada manusia. Sudah ada bukti bahwa satu mutasi, D614G, memiliki sifat ini menyebar lebih cepat. Di laboratorium, varian G614 berkembang biak lebih cepat di sel epitel pernapasan manusia, mengalahkan virus D614 yang bersaing. Ada juga bukti bahwa varian G614 menyebar lebih cepat daripada virus tanpa mutasi.
  2. Kemampuan untuk menyebabkan penyakit yang lebih ringan atau lebih parah pada manusia. Tidak ada bukti bahwa VOC 202012/01 menghasilkan penyakit yang lebih parah daripada varian SARS-CoV-2 lainnya.
  3. Kemampuan untuk menghindari deteksi dengan tes diagnostik tertentu. Kebanyakan tes reaksi berantai polimerase (PCR) komersial memiliki beberapa target untuk mendeteksi virus, sehingga bahkan jika mutasi memengaruhi salah satu target, target PCR lainnya akan tetap berfungsi.
  4. Kerentanan yang menurun terhadap agen terapeutik seperti antibodi monoklonal.
  5. Kemampuan untuk menghindari imunitas yang disebabkan oleh Vaksin. Vaksin resmi FDA (Food & Drug Administration; USA) bersifat "poliklonal", menghasilkan antibodi yang menargetkan beberapa bagian protein "spike" (spike adalah bagian pada virus yang menempel pada reseptor sel manusia). Virus kemungkinan membutuhkan akumulasi banyak mutasi pada protein "spike" untuk menghindari kekebalan yang disebabkan oleh vaksin atau oleh infeksi alami.

Di antara kemungkinan-kemungkinan ini, yang terakhir; kemampuan untuk menghindari kekebalan yang disebabkan oleh vaksin, akan menjadi hal yang paling menghawatirkan karena sebagian besar populasi manusia akan divaksinasi. Namun tidak ada bukti bahwa hal ini terjadi, dan sebagian besar ahli percaya bahwa mutan virus tidak akan mengindar dari vaksin terkait dengan sifat sifat virus itu sendiri.

Tetap Waspada dan Jalankan 3M

Satgas Penanganan COVID-19 di Indonesia menegaskan bahwa varian baru virus ini diduga lebih mudah menular (transmissible), tetapi belum ada bukti yang cukup menyebabkan penyakit yang lebih parah. Walaupun sampai per 25 Desember belum ada bukti keberadaan varian virus ini di Indonesia, tetapi harus tetap waspada. Dan direkomendasikan untuk tetap menjalankan protokol kesehatan 3M : Memakai Masker, Menjaga Jarak Fisik dan Jauhi Kerumunan, serta Cuci Tangan Pakai Sabun dengan rutin!"

 

 

 


Referensi :

  1. CDC; Centers for Disease Control and Prevention; Implications of the Emerging SARS-CoV-2 Variant VOC 202012/01; https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/more /scientific-brief-emerging-variant.html
  2. New York Times; The U.K. Coronavirus Variant: What We Know; https://www.nytimes.com/2020/12/21/health/new-covid-strain-uk.html
  3. Satgas Penanganan COVID-19; Ada Varian Baru Virus COVID-19, Perketat Protokol Kesehatan!; https://covid19.go.id/

Baca Juga :

  1. Gizi Seimbang bagi Lansia
  2. Layanan Rapid Test dan Test PCR Swab COVID-19