Cilegon; 25/01/2020. Hari Gizi Nasional diperingati setiap tanggal 25 Januari; dan pada tahun 2020 ini merupakan Hari Gizi Nasional ke 60.
Hari Gizi Nasional pertama diadakan oleh Lembaga Makanan Rakyat (LMR) pada pertengahan tahun 1960-an, kemudian dilanjutkan oleh Direktorat Gizi Masyarakat sejak tahun 1970-an hingga sekarang.Indonesia saat ini sedang dihadapkan dengan berbagai permasalahan gizi; kekurangan vitamia A, Yodium, Anemia, Stunting; asupan gizi kurang dalam waktu yang lama; sementara disisi lainnya obesitas dan kekurangan zat gizi mikro juga menjadi beberapa dari tantangan yang harus dihadapi di Indonesia.
Indonesia membutuhkan remaja-remaja yang produktif, kreatif, dan kritis untuk kemajuan bangsa; dengan remaja yang sehat, kreatif dan memiliki pemikiran yang kritis maka dapat memaksimalkan produktivitas. Kondisi sehat itu juga tidak hanya secara fisik saja, namun sehat aspek kognitif, psikologis, dan sosial. Perkembangan dan pertumbuhan remaja dapat menentukan kualitas kedepan saat menjadi individu dewasa. Dan mereka membutuhkan gizi yang baik.
Peringatan HGN merupakan momentum penting dalam menggalang kepedulian dan meningkatkan komitmen dari berbagai pihak untuk bersama membangun gizi menuju bangsa sehat berprestasi melalui gizi seimbang dan produksi pangan berkelanjutan. Melalui momentum HGN ke 60 ini diharapkan para pemimpin termasuk masyarakat dan unsur pemerintah, serta swasta memiliki komitmen yang tinggi untuk ikut berperan serta dalam bekerja bersama untuk meningkatkan perbaikan gizi dan derajat kesehatan masyarakat.
Untuk itu dalam peringatan Hari Gizi Nasional ke 60 kali ini didorong kegiatan yang dapat mengutamakan upaya bersama berbagai pihak terhadap komitmen, kampanye, edukasi, akses pangan bergizi dan monitoring program sehingga akan tercipta SDM yang sehat, cerdas, dan tangguh.
Tema Hari Gizi Nasional ke 60 adalah : "GIZI Optimal untuk Generasi Milenial”; dan fokus utama yang dikedepankan adalah :
- Meningkatkan pengetahuan generasi milenial untuk sadar gizi dan kesehatan
- Melakukan penyebarluasan informasi dan promosi kepada masyarakat tentang pentingnya gizi optimal dalam mewujudkan pembangunan SDM berkualitas;
- Meningkatan peran media masa dalam kampanye gizi terhadap remaja sebagai salah satu penanggulangan stunting.
- Meningkatkan komitmen antara pemangku kepentingan baik sektor kesehatan ataupun non-kesehatan di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, swasta dalam kesehatan dan gizi.
Baca Juga :