Hemodialisa atau Cuci Darah
Fasilitas Khusus Dilihat: 91110
Hemodialisa adalah salah satu terapi pengganti fungsi ginjal yang menggunakan alat khusus dengan tujuan mengeluarkan toksin uremik dan mengatur cairan, elektrolit tubuh. Hemodialisa merupakan proses pembersihan darah dari zat-zat sampah, dengan metode penyaringan darah di luar tubuh.
Berikut ini adalah uraian tentang Hemodilisa atau Cuci Darah; meliputi : Fungsi Ginjal, Tujuan Hemodialisa, Proses Hemodialisa, Regulasi Hemodialisa, dan Layanan Hemodialisa di RS Krakatau Medika.
Sebenarnya Hemodialisis menggunakan ginjal buatan berupa mesin dialisis; yang didalamnya dimasukkan bahan larutan dialisat. Hemodialisis dikenal umum dengan istilah cuci darah. Hemodialisis berasal dari kata Hemo adalah darah, dan dialisis berarti menyaring darah dari sampah tubuh dengan membran semi permeabel, dan kemudian sampah-sampah tadi dikeluarkan dari tubuh dibuang keluar bersama-sama dengan cairan dialisat.
Fungsi Ginjal
Fungsi Ginjal menyaring darah dan mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Organ ini mengirimkan racun ke kandung kemih. Tubuh kemudian akan membuang racun saat buang air kecil. Hemodialisa dilakukan jika fungsi ginjal sesorang sudah tidak mampu untuk membuang cairan berlebih pada tubuh, atau biasa disebut dengan gagal ginjal. Gagal ginjal terjadi karena ginjal kehilangan kemampuan untuk menyaring, kadar zat sisa akan terakumulasi dan zat kimia pada darah akan menjadi tidak seimbang. Kesehatan ginjal perlu perhatian sungguh sungguh sehubungan dengan fungsinya yang begitu sangat penting bagi tubuh.
Tujuan Hemodialisa
Tujuan dilakukan Hemodialisis kronik pada penderita Gagal Ginjal Terminal adalah memperpanjang kelangsungan hidup dan memperbaiki kualitas hidup. Sedang lujuan hemodialisis pada pasien gagal ginjal akut adalah menghilangkan kegawatan pada pasien tadi, sebelum dicapai recovery yang sempurna seLelah dic€pai recovery dengan menghilangkan/memperbaiki penyebabnya maka tindakan hemodialisis tidak diperlukan lagi.
Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan salah satu jenis penyakit degeneratif dengan prevalensi terbesar di dunia. Pada PGK terjadi gangguan truktur atau fungsi ginjal lebih dari 3 bulan, dimana terjadi penurunan fungsi ginjal yang pada suatu saat akan mencapai tahap penurunan tertentu yang tidak dapat dihindari lagi dan sering bermanifestasi tanpa gejala sehingga dapat berkembang ke tahap lanjut menjadi penyakit ginjal tahap akhir (disebut juga gagal ginjal kronis atau end stage renal disease). Dengan terdiagnosisnya suatu penyakit sebagai penyakit gagal ginjal kronis maka dibutuhkan suatu terapi pengganti ginjal.
Terapi yang diperlukan untuk mengobati penderita dengan penyakit gagal ginjal kronik adalah melalui terapi pengganti ginjal, dimana salah satunya melalui cara dialisis. Di Indonesia sendiri, hemodialisis masih merupakan pilihan utama terapi pengganti ginjal dalam penatalaksanaan penyakit Gagal Ginjal Terminal/End Stage Renal Disease.
Proses Hemodialisa
Sebenarnya proses pencucian darah dilakukan oleh tabung di luar mesin yang bernama dialiser. Di dalam dialiser, terjadi proses pencucian, mirip dengan yang berlangsung di dalam ginjal. Pada dialiser terdapat 2 kompartemen serta membran semipermeabel di tengahnya. Mesin digunakan sebagai pencatat dan pengontrol aliran darah, suhu, dan tekanan. Kompartemen pertama berisi larutan dialisat dan kompartemen lainnya berisi darah; selanjutnya terjadi proses difusi pengeluaran toksin uremik melalui membran semipermeabel; dan ultrafiltrasi pengeluaran air dan zat terlarut dar darah.
Ada 2 jenis proses fisika yang terlibat dalam Hemodialisa
1). Proses difusi: yaitu berpindahnya bahan-bahan terlarut baikdaridalam darah ke cairan dialisat maupun berpindahnya bahanbahan terlarul dalam dialisat masuk ke dalamdarah penderila melewati membran semi permeabel. Bahan-bahan yang berasal dari darah misalnya: ureum, kreatinin, asam urat, sodium, kalium dan lajn-lainnya, sedang bahan-bahan yang masuk dari cairan dialisat masuk ke dalam darah melewati membran semi permeabel tadi misalnyai kalsium, asetat.
2). Prosesultrafiltrasi: Yang dimaksud denqan ultrafiltrasi adalah berpindahnya solvent (air) dengan zat-zat terlarut (solute) dari darah melewati membran dialisis masuk ke dalam cairan dialisat karena perbedaan tekanan hidrostatik, antara tekanan hidrostatik di dalam darah dibanding dengan di dalam dialisat.
Darah yang telah tersaring menjadi bersih dan dikembalikan ke dalam tubuh penderita. Dialisat yang menjadi kotor karena mengandung zat racun dan sampah, lalu dialirkan keluar ke penampungan dialisat. Darah itu kemudian akan dialirkan kembali ke dalam tubuh. Secara umum lamanya waktu Hemodialisa sekitar 3 - 5 jam dan dilakulkan 3 kali dalam seminggu; namun hal tergantung pada tingkat keparahan ginjal penderita. Setelah selesai proses Hemodialisa, umumnya pasien akan merasa bugar dan sehat; penting untuk menjaga kesehatan seari hari adalah dengan pola pengaturan asupan gizi atau makanan dan minuman.
Regulasi Hemodialisa
Penyelenggaran pelayanan Hemodialisa di fasilitas pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan No 812 Tahun 2010; setiap fasilitas pelayanan kesehatan Hemodialisa harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam regulasi. Persyaratan yang ditetapkan antara lain meliputi : sarana dan prasarana, peralatan, ketenagaan (SDM), pengolahan limbah, dll.
Misalnya untuk persyaratan ketenagaan (SDM) dijelaskan bahwa harus adanya : dokter spesialis penyakit dalam atau ginjal yang telah bersertifikai Hemodialisa sebagai penaggung jawab, perawat mahir hemodialisa 3 orang untuk 4 mesin, teknisi elektromedik yag telah pelatihan khusus tentang mesin dialisis, dan tenaga administrasi. Tenaga kesehatan (dalam hal ini dokter) yang memiliki kompetensi dan kewenangan untuk melakukan tindakan hemodialisis adalah dokter spesialis penyakit dalam konsulen ginjal hipertensi dan dokter spesialis penyakit dalam yang telah terlatih bersertifikat pelatihan hemodialisis.
Sedangkan persyaratan peralatan antara lain adalah : minimal 4 mesin dialisis siap pakai, peralatan medik stanadar sesuai kebutuhan di fasilitas Hemodialisa, peralatan reuse dialiser, peralatan sterilisasi alat medis, peralatan pengoilahan air yang memenuhi persyaratan untuk dialiser, dll.
Layanan Hemodialisa di RS Krakatau Medika
Rumah Sakit Krakatau Medika menyelenggarakan pelayanan Hemodialisa dan telah memenuhi persyaratan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Mesin Hemodialisa yang tersedia sebanyak 20 buah dengan tenaga Perawat Hemodialisa yang telah terlatih dengan jumlah yang memadai. Tempat yang luas dan nyaman dilengkapi dengan AC, TV Kabel, Ruang Tunggu yang reoresentatif, pelayanan ramah dan fokus pada pasien, fasilitas jajanan sehat.
Layanan Hemodialisa saat ini mendapatkan fasilitas kemudahan dari BPJS Kesehatan antara lain adanya program Layanan Hemodialisa melalui Fingerprint; BPJS Kesehatan berupaya untuk memberikan pelayanan yang baik dan berbagai kemudahan bagi peserta JKN-KIS yang rutin membutuhkan pelayanan kesehatan tersebut.
Baca Juga :