Kesehatan Gigi dan Mulut adalah keadaan sehat dari jaringan keras dan jaringan lunak gigi serta unsur-unsur yang berhubungan dalam rongga mulut, yang memungkinkan individu makan, berbicara dan berinteraksi sosial tanpa disfungsi, gangguan estetik, dan ketidaknyamanan karena adanya penyakit, penyimpangan oklusi dan kehilangan gigi sehingga mampu hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Kesehatan gigi dan mulut bagian dari kesehatan tubuh secara keseluruhan, kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhikesehatan tubuh secara keseluruhan; misalnya terjadinya kekurangan nutrisi dan beberapa gejala penyakit lain di tubuh. Gangguan pada kesehatan gigi dan mulut dapat berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari di antaranya menurunnya kesehatan secara umum, menurunkan tingkat kepercayaan diri, dan mengganggu performa dan kehadiran di sekolah, tempat kerja, atau aktifitas lainnya.
Penyakit dan Gangguan pada Gigi & Mulut
Menurut FDI (Fédération Dentaire Internationale) World Dental Federation, permasalahan yang umum terjadi pada gigi dan mulut adalah :
- Kerusakan Gigi (Karies Gigi); Karies merupakan penyakit paling umum dan paling banyak dialami oleh orang di seluruh dunia. Karies disebabkan karena konsumsi gula berlebihan, kurangnya perawatan kesehatan gigi, dan sulitnya akses terhadap pelayanan kesehatan gigi yang sesuai standar.
- Gangguan pada gusi (Periodontal); Periodontal merupakan penyebab utama kehilangan gigi pada orang dewasa.Gangguan ini diawali dengan gingivitis (pembengkakan pada gusi akibat plak) yang jika tidak diobati akan menjadi periodontitis (infeksi yang dapat menghancurkan gigi dan jaringan Periodontal dapat berdampak serius dalam kehidupan sehari-hari seperti kesulitan dalam menguyah, berbicara, dan kehilangan gigi.
- Kanker; Kanker mulut merupakan salah satu dari sepuluh jenis kanker yang paling banyak menyerang manusia. Kanker mulut
menyerang bagian mulut secara signifikan, Kanker seperti bibir, gusi, lidah, kerongkongan, bagian dalam pipi, langit-langit mulut, dan bagian bawah mulut. Kanker mulut dapat mengancam nyawa jika tidak segera ditangani. Penyebab utama dari kanker ini umumnya adalah konsumsi rokok dan alkohol.
Faktor Risiko dan Penyebab
1. Konsumsi Gula Berlebih; Konsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula secara berlebihan dapat memicu terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan pada gigi dan mulut. Bakteri dalam mulut mengubah gula menjadi asam yang dapat mengikis enamel pada gigi. Semakin tinggi tingkat konsumsi gula dalam sehari maka semakin tinggi pula resiko untuk mengalami karies gigi.
2. Merokok; Merokok meningkatkan resiko terjadinya penyakit pada gusi dan kanker mulut. Selain itu, merokok juga dapat menyebabkan noda pada gigi (staining), napas berbau tidak sedap, kehilangan gigi permanen, dan kehilangan sensitivitas pada indera perasa dan penciuman.
3. Konsumsi Alkohol; Alkohol dapat mengiritasi mulut dan kerongkongan. Sel yang mengalami iritasi akan berupaya memperbaiki diri sendiri dan dapat membuat terjadinya perubahan (DNA) yang menjadi awal dari terjadinya kanker mulut. Konsumsi alkohol bersamaan dengan konsumsi rokok beresiko lebih tinggi untuk menyebabkan kanker mulut dan kerongkongan dibandingkan dengan hanya mengkonsumsi alkohol atau rokok saja.
4. Buruknya perilaku dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut dapat menyebabkan terbentuknya plak dan meningkatkan perkembangan bakteri dalam mulut. Perilaku membiarkan plak pada gigi maka mendorong terjadinya kerusakan pada gusi dan gigi.
Pencegahan dan Upaya Menjaga Kesehatan Gigi
Perawatan Gigi dan mulut dapat dimulai dengan memperhatikan konsumsi makanan, pembersihan plak dan sisa makanan yang tersisa dengan menyikat gigi secara teratur dan benar, pembersihan karang gigi, penambalan gigi yang berlubang, dan pencabutan gigi yang sudah tidak bisa dipertahankan lagi oleh dokter gigi.
Upaya yang untuk menjaga dan memelihara kesehatan gigi dan mulut agar senantiasa terhindar dari gangguan kesehatan; antara lain adalah :
- Membiasakan perilaku menjagfa dan memelihara gigi dan mulut; Menyikat gigi minimal 2 kali sehari bangun pagi dan sebelum tidur dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung Fluoride.
- Menghindari faktor risiko penyebab; yaitu : mengurangi makakan manis, berhenti merokok, tidak mengkonsumsi alkohol, dan
- Minimal setiap 6 bulan sekali memeriksakan gigi dan muut ke dokter gigi; seingga dapat segera diketahui jika adanya gangguan kesehatan; sekaligus melakukan perbaikan jika diperlukan.
Dalam aktifitas menyikat gigi sebaiknya menggunakan Sikat Gigoi yang baik; yaitu : bulu sikat tidak terlalu keras dan tidak terlalu lembut, harus dapat menjangkau seluruh permukaan gigi, permukaan bulu sikat rata, tangkainya lurus, kepala sikat tidak terlalu berat, dan ujungnya mengecil. Sesekali menggunakan obat kumur juga cukup baik untuk mengurangi keberadaan bakteri dan kuman dalam rongga mulut.
Rumah Sakit Krakatau Medika menyediakan Layanan Poli Gigi Umum dan Poli Gigi Spesialis dengan menerapkan sistem pencegahan dari penularan COVID-19 yang lebih baik; antara lain : dibuat terpisah menerapkan sistem tata udara sesuai rekomendasi Asosiasi Dokter Gigi Indonesia.
Referensi :
1. Permenkes RI No 69 Tahun 2015 tentang Upaya Kesehata Gigi dan Mulut
2. Infodatin Kesehatan Gigi Nasional; 2019.
Baca Juga :
- Proteksi dan Penanggulangan Kebakaran di Rumah Sakit
- Penyakit Tidak Menular (PTM), Penyebab dan Pencegahannya