Cilegon,Kamis, 08/12/2023

Bertempat di Ballroom Hotel Royal Krakatau, RS Krakatau Medika mengadakan Focus Group Discussion mengenalkan layanan Radiologi Intervensi. Sebanyak 86 peserta terdiri dari dokter perusahaan, HR, dan HSE mitra perusahaan RS Krakatau Medika.

Tema FGD ini tentang “ Mengenal Lebih Dekat Radiologi Intervensi “ sebagai pemateri dr.Rein Matondang, Sp.RAD,R.I (K) dan pemateri yang lain dr.Bayu Suryo Aji, MKK dari IDKI membawakan materi tentang “ Karsinogenik Hazard di Tempat Kerja “.

Hadir pada acara ini direktur Rumah Sakit Krakatau Medika dr.Yan Hardi Luthan sekaligus membuka acara. Dalam sambutan pembuka  dr.Yan menyampaikan saat ini RS Krakatau Medika terus berkomitmen kepada pelanggan dalam meningkatkan layanan dengan melengkapi jenis layanan termasuk penanganan layanan radiologi intervensi.

“Banyak dijumpai di Cilegon kasus-kasus penyumbatan pembuluh darah di otak maka diperlukan penanganan lebih lanjut seperti layanan radiologi intervensi agar pasien dapat ditangani dan kualitas hidupnya jadi lebih baik” Terang dr.Yan.

Dalam pemaparan materi dr.Rein Matondang,Sp.RAD,R.I (K) menerangkan Radiologi Intervensi adalah sub-spesialis radiologi yang memanfaatkan prosedur minimal invasif untuk melakukan diagnosis dan terapi pada hampir semua organ tubuh dengan menggunakan panduan gambar atau foto yang dihasilkan dari alat-alat radiologi (USG, CT Scan, MRI, Fluoroskopi).

Tindakan radiologi intervensi antara lain dapat berupa DSA, TACE, TACI, TAE, Skeleroterapi dan lainnya.

DSA (Digital Substraction Angiography) adalah tindakan diagnostik radiologi intrervensi dalam mengevaluasi kondisi pembuluh darah/vaskularisasi suatu tumor/lesi pada lokasi tertentu.

“TACE (Transarterial Chemoemoblizatioan) adalah tindakan radiologi intervensi dalam memberikan agen kemoterapi dan embulan secara superselektif pada feeding artery (misalnya arteri hepatika pada kasus HCC)”

“TACI (Transarterial Chemoinfusion) adalah tindakan radiologi intervensi dalam memberikan agen kemoterapi secara superselektif pada feeding artery (misalnya arteri karotis ekterna pada kasus tumor Head and Neck).”

Demikian penjelasan dr.Rein Matondang,Sp.RAD,R.I (K) dalam pemaparannya di FGD bersama dengan IDKI cabang provinsi Banten.#hmsKM

WhatsApp