7 Cara Efektif Mengendalikan Emosi Diri Sendiri
Artikel KM Dilihat: 151005
Beritahu saya jika Anda pernah mengalami kondisi ini. Anda sedang berkendara, tiba-tiba Anda disalip pengendara lain dengan seenak perutnya. Anda kaget dan emosi dibuatnya. Beberapa nama hewan dan sumpah serapah pun keluar dari mulut Anda.
Beritahu saya jika Anda pernah mengalami kondisi ini. Anda sedang berkendara, tiba-tiba Anda disalip pengendara lain dengan seenak perutnya. Anda kaget dan emosi dibuatnya. Beberapa nama hewan dan sumpah serapah pun keluar dari mulut Anda.
Jika Anda akrab dengan kondisi di atas, Anda mungkin termasuk orang yang susah mengendalikan emosi. Barangkali juga Anda merasakan dampak negatif emosi tersebut seperti stres, tekanan darah tinggi, serangan jantung, gangguan tidur, stroke, atau gangguan pernapasan (asma).
Berita baiknya, Anda bisa mengendalikan emosi diri sendiri. Tujuh cara di bawah ini akan membantu Anda melakukannya.
1. Menenangkan diri
Dari perspektif manajemen marah, marah bisa dilihat sebagai sebuah siklus agresi (aggression cycle) yang terdiri dari eskalasi, eksplosi, dan pasca-eksplosi. Oleh karena itu, saat Anda marah, tenangkan diri sehingga siklus agresi Anda berantakan. Dengan pikiran tenang, Anda bisa berpikir logis dan mencari solusi.
Untuk menenangkan diri, Anda bisa melakukan cara-cara berikut:
- Tarik napas dalam-dalam – Saat menarik napas, fokuskan pikiran Anda pada napas yang masuk ke hidung atau bayangkan pemandangan yang indah. Lakukan berulang sehingga Anda bisa menurunkan emosi sedikit demi sedikit.
- Hitung 1 s.d 10 – Dalam hati, hitung dari satu sampai sepuluh secara perlahan untuk meredakan emosi. Jika perlu, lakukan beberapa kali.
- Alihkan perhatian – Anda bisa mengalihkan perhatian pada hal-hal lain seperti menonton TV atau pergi ke toilet.
2. Berempati
Pemicu marah terkadang hal sepele. Untuk menghindari masalah sepele ini menjadi besar, berempatilah. Empati adalah keadaan mental yang membuat Anda merasakan keadaan atau pikiran orang lain.
Kembali kepada contoh pengendara yang menyalip Anda, berempatilah kepada dia. Mungkin dia sedang buru-buru atau memang karakternya sudah begitu. Dengan berempati, Anda tidak akan mengeluarkan sumpah serapah dan nama hewan.
Contoh lain, jika isteri Anda ngomel-ngomel, berempatilah kepada dia. Mungkin saja dia capai memasak, membereskan rumah, dan mengurus anak sehingga kondisi mentalnya tidak stabil.
Anda mungkin akan sedikit susah berempati ini karena merasa diri lebih superior. Namun, kuatkanlah melakukannya karena memang tujuan Anda adalah meredam marah.
3. Mengingat dampak negatif yang akan terjadi
Emosi yang meluap-luap biasanya membuat yang bersangkutan gelap mata. Jika sudah demikian, dia akan memukul, berteriak, memaki, atau merusak barang-barang yang ada. Nah, untuk menghindari keadaan ini, ingatlah dampak negatif yang akan terjadi jika Anda tidak bisa melawan emosi.
Sebagai contoh, Anda bertengkar hebat dengan isteri Anda. Saat amarah akan meledak (misalnya Anda akan memukul), ingat dampak negatif yang akan terjadi seperti isteri Anda akan lebam mukanya, mertua membenci Anda, atau Anda dilaporkan isteri Anda ke polisi karena melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
4. Menganggap hari terakhir Anda hidup
Jika Anda masih sulit mengontrol emosi, anggap hari saat Anda marah adalah hari terakhir Anda hidup. Dengan menganggap seperti itu, emosi Anda akan mereda dengan sendirinya karena Anda ingin mati dengan membawa kebaikan, bukan membawa emosi.
5. Memaafkan dan melupakan
Anda sering mengungkit-ungkit masalah lama sehingga emosi Anda meluap lagi? Mulai sekarang, maafkan mereka yang telah memberi Anda masalah (misalnya menyakiti, membohongi, merendahkan, atau menjelekkan Anda) dan lupakan.
Cara ini adalah cara favorit saya dalam menghilangkan emosi. Dengan memaafkan dan melupakan, saya bisa berfokus pada hal-hal penting yang berdampak positif pada kehidupan saya. Selain itu, saya juga terhindar dari balas dendam.
6. Membaca ta’awudz
Jika Anda beragama Islam, baca ta’awudz (a-‘udzu billahi minas syaithanir rajiim) untuk menahan diri ketika Anda sedang marah. Dengan membaca ta’awudz tersebut, Anda memohon perlindungan kepada Allah SWT dari gangguan setan yang merupakan sumber amarah.
7. Berolahraga
Cara lain yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi emosi adalah berolahraga seperti berjalan kaki, bermain sepak bola, lari, atau berenang. Apa pun jenisnya, olahraga bisa menstimulasi zat-zat kimia dalam otak yang membuat Anda lebih rileks dan bahagia. Selain itu, olahraga akan menguras energi Anda secara positif sehingga melenturkan ketegangan syaraf Anda.
Emosi harus dikendalikan agar tidak memberi dampak negatif pada diri sendiri atau orang lain. Cobalah Anda melakukan 7 cara di atas. Jangan heran bila Anda kesulitan menerapkannya karena memang mengendalikan emosi itu perlu waktu dan latihan. Cobalah terus menerus sehingga Anda mendapatkan cara efektif dalam mengontrol emosi Anda.
Sumber : https://www.tipspengembangandiri.com
Baca Juga :