Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Efektif Mencegah Penyakit Ispa dan Pneumonia
Artikel KM Dilihat: 13668
Mencuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) merupakan salah satu dari lima program pemerintah tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat sesuai Permenkes No. 3 Tahun 2014. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang selanjutnya disingkat STBM adalah pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan.
Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman. Mencuci tangan dengan sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit. Hal ini dilakukan karena tangan seringkali menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung ataupun kontak tidak langsung (menggunakan permukaan-permukaan lain seperti handuk, gelas).
Tangan yang bersentuhan langsung dengan kotoran manusia dan binatang, ataupun cairan tubuh lain seperti ingus, dan makanan/ minuman yang terkontaminasi saat tidak dicuci dengan sabun dapat memindahkan bakteri, virus, dan parasit pada orang lain yang tidak sadar bahwa dirinya sedang ditularkan.
Mencuci Tangan Pakai sabun (CTPS) telah terbukti dan efektif dapat mencegah terjadinya penularan penyakit : Diare, Ispa, Pneumonia, dan Infeksi Cacing (ascariasis dan trichuriasis). Selain itu juga telah terbukti dapat mengurangi terjadinya penyakit kulit; serta infeksi pada mata seperti trakoma.
Penyakit diare seringkali diasosiasikan dengan keadaan air, namun secara akurat sebenarnya harus diperhatikan juga penanganan kotoran manusia seperti tinja dan air kencing, karena kuman-kuman penyakit penyebab diare berasal dari kotoran-kotoran ini.
Mencuci tangan dengan sabun mengurangi terjadinya infeksi saluran pernapasan ini dengan dua langkah: dengan melepaskan patogen-patogen pernapasan yang terdapat pada tangan dan permukaan telapak tangan serta dengan menghilangkan patogen virus entrentic. Demikian juga halnya dengan Pneumonia; adalah radang paru yang disebabkan oleh bakteri dengan gejala panas tinggi disertai batuk berdahak, napas cepat (frekuensi nafas >50 kali/menit), sesak, dan gejala lainnya (sakit kepala, gelisah dan nafsu makan berkurang).
CTPS merupakan perilaku cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir, langkah-langkah-nya adalah :
- Basahi kedua tangan dengan air bersih yang mengalir.
- Gosokkan sabun pada kedua telapak tangan sampai berbusa lalu gosok kedua punggung tangan, jari jemari, kedua jempol, sampai semua permukaan kena busa sabun.
- Bersihkan ujung-ujung jari dan sela-sela di bawah kuku.
- Bilas dengan air bersih sambil menggosok-gosok kedua tangan sampai sisa sabun hilang.
- Keringkan kedua tangan dengan memakai kain, handuk bersih, atau kertas tisu, atau mengibas-ibaskan kedua tangan sampai kering.
Waktu penting perlunya CTPS, antara lain:
- sebelum makan.
- sebelum mengolah dan menghidangkan makanan.
- sebelum menyusui.
- sebelum memberi makan bayi/balita.
- sesudah buang air besar/kecil.
- sesudah memegang hewan/unggas
Kriteria Utama Sarana CTPS : Air bersih yang dapat dialirkan, Sabun, Penampungan atau saluran air limbah yang aman. Perilaku ini sangat baik jika mulai diperkenalkan dan diterapkan pada anak balita serta anak usia sekolah sebagai latihan dan membiasakan untuk berperilaku hidup bersih.
Jenis Sabun Untuk Mencuci Tangan; segala jenis sabun dapat digunakan untuk mencuci tangan baik itu sabun (mandi) biasa, sabun antiseptik, ataupun sabun cair. Namun sabun antiseptik/ anti bakteri seringkali dipromosikan lebih banyak pada publik. Hingga kini tidak ada penelitian yang dapat membuktikan bahwa sabun antiseptik atau disinfektan tertentu dapat membuat seseorang rentan pada organisme umum yang berada di alam.
Perbedaan antara sabun antiseptik dan sabun biasa adalah, sabun ini mengandung zat anti bakteri umum seperti Triklosan yang memiliki daftar panjang akan resistensinya terhadap organisme tertentu. Namun zat ini tidak resisten untuk organisme yang tidak terdapat didaftar, sehingga mereka mungkin tidak seefektif apa yang diiklankan.
Berikut ini adalah video Cuci Tangan Pakai Sabun yang dipromosikan oleh UNICEF :
Referensi :
- Permenkes No 3 tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
- Infodatin Perilaku Mencuci Tangan Pakai Sabun di Indonesia; 2014
- UNICEF Indonesia; CTPS 2017
- Generasi Berkualitas dimulai dari Sekolah; Kemendikbud 2017
- Lima Langkah CTPS P2PTM Kemenkes RI; 2018
Baca Juga :
- Aplicares BPJS Kesehatan, keterbukaan Informasi Faskes dan Ketersediaan Kamar
- Vape atau Vapor - Rokok Elektrik