Kanker Prostat, Gejala, Penyebab dan Pencegahannya
Artikel KM Dilihat: 23154
Kanker prostat merupakan keganasan yang disebabkan oleh tumbuhnya sel abnormal di bagian kelenjar prostat pria, kelenjar pada sistem reproduksi yang terletak di bawah kantung kemih.
Sel abnormal tersebut dapat berkembang dengan cepat dan tidak terkontrol sehingga menyebabkan tumor ganas dan bersifat kanker. Kanker prostat ddikategorikan sebagai kanker mematikan karena penyakit ini seringnya muncul tak terdeteksi, serta tidak ada gejala yang dirasakan di awal kemunculan sel kanker.
Kanker prostat merupakan penyebab kematian akibat kanker no 3 pada pria dan merupakan penyebab utama kematin akibat kanker pada pria diatas 74 tahun. Kanker prostat jarang ditemukan pada pria berusia kurang dari 40 tahun.
Gejala-gejala
Gejala yang muncul kadang menyerupai BPH, yaitu berupa kesulitan dalam berkemih dan sering berkemih. BPH (Benign Prostatic Hyperplasia) bukan kanker merupakan kondisi dimana terjadinya pembengkakan pada kelenjar prostat. Gejala kanker prostat tersebut timbul karena kanker menyebabkan penyumbatan parsial pada aliran air kemih melalui uretra.
Setelah kanker menyebar, biasanya penderita akan mengalami anemia. Kanker prostat juga bisa menyebar ke otak dan menyebabkan kejang serta gejala mental atau neurologis lainnya. Beberapa gejala yang dirasakan dan timbul setelah kanker masuk ke stadium lanjut, antara lain :
- Sering merasakan keinginan untuk buang air kecil secara tiba-tiba
- Merasakan susah dan tidak nyaman saat buang air kecil
- Terdapat darah dalam urin atau semen
- Nyeri di belakang pinggang atau pangkal paha
- Segera setelah berkemih, biasanya air kemih masih menetes-netes
- Nyeri ketika berkemih
- Nyeri ketika ejakulasi
- Nyeri punggung bagian bawah
- Nyeri ketika buang air besar
- Nokturia (berkemih pada malam hari)
- Inkontinensia uri (beser)
- Nyeri tulang atau tulang nyeri jika ditekan
- Hematuria (darah dalam air kemih)
- Nyeri perut
- Penurunan berat badan.
Penyebab dan Faktor Risiko
Penyebabnya kanker prostat belum diketahui dengan pasti, namun beberapa penelitian telah menunjukkan adanya hubungan antara diet tinggi lemak dan peningkatan kadar hormon testosteron.
Faktor pemicu kanker prostat:
- Faktor genetik
Jika seorang pria memiliki gen keturunan dari keluarga yang pernah menderita kanker, hal tersebut dapat meningkatkan risikonya terserang kanker prostat di kemudian hari. - Riwayat keluarga
Risiko kanker prostat meningkat jika seorang pria memiliki ayah atau saudara kandung yang pernah mengalami kanker prostat. Memiliki anggota keluarga dengan karsinoma prostat meningkatkan risiko penyakit. Seorang laki-laki yang memiliki ayah atau saudara laki laki yang terdiagnosa kanker pada usia 50 tahun memiliki risiko 2 kali lipat lebih tinggi terkena karsinoma prostat. risiko meningkat menjadi tujuh samapi delapan kali lipat lebih tinggi pada laki laki yang memiliki dua atau lebih keluarga yang menderita kanker prostat. - Usia
Risiko munculnya kanker prostat meningkat seiring dengan bertambahnya usia seseorang. Di usia 75 tahun, peluang kanker meningkat sebanyak 1:7 pria. Jarang terjadi pada usia di bawah 40 tahun, namun insidensi meningkat dengan cepat pada usia di atasnya. - Pola makan
Pola makan buruk seperti sering mengonsumsi daging olahan atau makanan dengan kandungan tinggi lemak dapat meningkatkan risiko terserang kanker prostat. - Gaya hidup
Gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok atau jarang berolahraga juga menjadi faktor pemicu munculnya kanker prostat.
Diet tinggi lemak jenuh, daging merah, sedikit buah dan sedikit sayuran, rendah tomat, rendah ikan dan atau rendah kedelai meningkatkan risiko terkena kanker prostat. Diet tinggi kalsium juga berhubungan dengan peningkatan risiko kanker prostat.
Diagnosis
Kanker prostat stadium awal hampir selalu tanpa gejala. Kecurigaan akan meningkat dengan adanya gejala lain seperti: nyeri tulang, fraktur patologis ataupun penekanan sumsum tulang. Untuk itu dianjurkan pemeriksaan PSA usia 50 tahun, sedangkan yang mempunyai riwayat keluarga dianjurkan untuk pemeriksaan PSA lebih awal yaitu 40 tahun.
Pemeriksaan utama dalam menegakkan Kanker prostat adalah anamnesis perjalanan penyakit, pemeriksaan colok dubur, PSA serum serta ultrasonografi transrektal/ transabdominal. Diagnosis pasti didapatkan dari hasil biopsi prostat atau spesimen operasi berupa adenokarsinoma. Selain itu pemeriksaan histopatologis akan menentukan derajat dan penyebaran tumor.
Kebanyakan kanker prostat terletak di zona perifer prostat dan dapat dideteksi dengan colok dubur jika volumenya sudah > 0.2 ml. Jika terdapat kecurigaan dari colok dubur berupa: nodul keras, asimetrik, berbenjol-benjol, maka kecurigaan tersebut dapat menjadi indikasi biopsi prostat. Delapan belas persen dari seluruh penderita Kanker prostat terdeteksi hanya dari colok dubur saja, dibandingkan dengan kadar PSA. Penderita dengan kecurigaan pada colok dubur dengan disertai kadar PSA > 2ng/ml mempunyai nilai prediksi 5-30%.
Stadium
Sistem staging yang digunakan untuk kanker prostat adalah menurut AJCC(American Joint Committee on Cancer) 2010; sbb :
- Stadium T
Penentuan stadium klinis cT dapat ditentukan dengan colok dubur. Bila diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan CT/MRI.44,45 - Stadium N
Penentuan stadium N hanya dikerjakan bila akan berpengaruh terhadap keputusan terapi.46 Hal ini biasanya pada kasus penderita yang direncanakan terapi kuratif. Cara terbaik untuk menentukan stadium N adalah dengan limfadenektomi, teknik yang digunakan adalah operasi terbuka ataupun laparoskopik. - Stadium M
Metode sidik tulang paling sensitif untuk mendiagnosis metastasis tulang, bila tidak ada fasilitas pemerikaan tsb dapat dicari dengan penilaian klinis, CT Scan, alkali fosfatase serum dan bone survey.
Peningkatan kadar alkali fosfatase mengindikasikan adanya metastasis tulang pada 70% penderita. Pengukuran alkali fosfatase dan PSA secara bersamaan akan meningkatkan efektivitas penilaian klinis sebesar
98%.48,49 Pemeriksaan sidik tulang tidak perlu pada penderita asimptomatik, PSA kurang dari 20 ng/mL dan berdiferensiasi baik atau moderat.50,51
Pencegahan
Kunci utama keberhasilan penanganan kanker adalah ditemukannya kanker dalam stadium dini. Pencegahan timbulnya kanker prostat dapat diupayakan dengan memperhatikan faktor pemicu; antara lain menghentikan kebiasaan merokok. Jenis makanan tertentu bisa membantu mengurangi risiko kanker prostat, seperti: tomat ikan kedelai minyak yang mengandung asam lemak omega-3.
Aktifitas fisik dan olahraga dapat menjaga berat bedan ideal, hubungan kanker prostat dengan obesitas masih kontroversial, namun obesitas berhubungan dengan tingginya grading kanker prostat. Beberapa jenis makanan tertentu harus dihindari terutama yang dapat meningkatkan risiko kanker prostat; jenis makanan tersebut antara lain : susu dan produk susu, lemak jenuh yang ditemukan dalam produk hewani, daging merah, dan daging panggang.
Referensi :
- Waspadai Kanker Prostat; Dit Promkes; Kemenkes RI.
- Melawan Keganasan Kanker Prostat; Yayasan Kanker Indonesia.
- Pedoman Pelayanan Nasional, Kanker Prostat, Kemenkes RI.
Baca Juga :