Mengenal Penyakit Kanker pada Anak; dan Upaya-upaya Deteksi Dini
Artikel KM Dilihat: 3484
Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang telah menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. WHO menyebutkan, kasus kanker anak (usia < 18 Tahun) mencapai 2-4 % dari seluruh kejadian penyakit kanker pada manusia.
Saat ini belum diketahui secara pasti faktor risiko dan penyebab kanker pada anak. Hal ini diduga merupakan interaksi dari 4 faktor, yaitu genetik, zat kimia, virus, radiasi. Untuk pencegahan kondisi yang fatal akibat kanker maka perlu dilakukan upaya upaya deteksi dini melalui pemahaman penyakit dan pengenalan gejalanya; baik oleh pihak keluarga maupun masayarakat.
Kondisi anak saat ini akan menentukan masa depan bangsa dikemudian hari, sehingga status kesehatan anak perlu dipelihara dan ditingkatkan secara optimal. Kanker merupakan penyebab kematian tertinggi pada anak usia sekolah dan pra sekolah.
1) Luekemia
Leukemia merupakan penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang. Biasanya ditandai oleh proliferasi sel-sel darah putih dengan manifestasi adanya sel-sel abnormal dalam darah tepi (sel blast) secara berlebihan dan menyebabkan terdesaknya sel darah yang normal yang mengakibatkan fungsinya terganggu. Beberapa gejalanya antara lain : Pucat, lemah, anak rewel, nafsu makan menurun, demam tanpa sebab yang jelas, pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening, mata menonjol, kejang sampai penurunan kesadaran, perdarahan kulit (petekie, hematom) dan atau perdarahan spontan (epistaksis, perdarahan gusi)
2) Retinoblastoma
Retinoblastoma adalah tumor ganas di dalam bola mata yang berkembang dari sel retina primitif/imatur dan merupakan tumor ganas primer terbanyak pada bayi dan anak usia 5 tahun ke bawah dengan insidens tertinggi pada usia 2-3 tahun. Massa tumor di retina dapat tumbuh ke dalam vitreus (endofitik) dan tumbuh menembus keluar (eksofitik). Retinoblastoma dapat bermetastasis ke luar mata menuju organ lain, seperti tulang, sumsum tulang belakang dan sistem syaraf pusat. Leukokoria (manik mata putih) merupakan tanda klinis tersering retinoblastoma, disusul oleh strabismus, mata merah dan nyeri.
3) Kanker Tulang
Kanker tulang pada anak adalah keganasan yang tumbuh dari tulang dan disebut juga sebagai Osteosarkoma. Sering terjadi pada anak menjelang remaja (di atas 10 tahun). Jenis keganasan pada tulang lainnya, adalah Kondrosarkoma dan Sarcoma Ewing. Kondrosarkoma adalah keganasan yang berasal dari sel tulang rawan, sedangkan sarcoma Ewing merupakan jenis yang tumbuh dari tulang dan dapat juga dari jaringan ikat sekitar tulang. Gejalanya antara lain : nyeri tulang, lebih terasa malam hari atau setelah beraktifitas, pembengkakan, kemerahan dan teraba hangat pada daerah dimana terasa nyeri tulang, terjadi fraktur tulang setelah aktifitas rutin bahkan tanpa trauma, gerakan terbatas pada bagian yang terkena kanker, nyeri bagian punggung persisten, demam, cepat lelah, berat badan turun dan pucat.
4) Neuroblastoma
Neuroblastoma adalah tumor embrional dari sistem saraf simpatis yang berasal dari primitive neural crest. Tanda dan gejala timbul sesuai dengan penyebaran yang terjadi.
Penyebaran ke :
- Tulang preobita : menyebabkan perdarahan di sekitar mata (hematom) dan mata menonjol
- Tulang : menyebabkan nyeri pada tulang sehingga menyebabkan anak lemah dan gelisah
- Perut : menyebabkan perasaan tidak enak, terasa penuh, dan diare, jika sampai menekan pembuluh darah balik dan aliran getah bening tungkai bawah, maka akan timbul bengkak di skrotum dan tungkai bawah dan hipertensi akibat tekanan tumor pada pembuluh darah
- Rongga dada dan leher : menyebabkan sindrom horner (ptosis unilateral, miosis, anhidrosis/mata kering) dan sindrom vena cava superior (pembengkakan di leher akibat penekanan vena cava superior oleh massa dalam rongga dada)
- Paraspinal : bila menyebar ke foramen neural dan korpus vertebra yang menyebabkan nyeri radikuler, lumpuh, dan gangguan fungsi kandung kencing dan usus
5) Limfoma Malignum
Limfoma malignum atau kanker limfoma adalah suatu keganasan primer jaringan limfoid yang bersifat padat.
Klasifikasi Limfoma berdasarkan histopatologis, yaitu :
- Limfoma Hodgkin; Limfoma Hodgkin merupakan salah satu keganasan yang dapat disembuhkan dengan terapi kombinasi, yaitu kemoterapi dan radiasi. Rata-rata angka penyembuhan sekitar 93%, sehingga dapat dikatakan penyakit ini sebagai salah satu keganasan yang paling dapat disembuhkan. Namun, keganasan ini ternyata termasuk jenis yang cepat tumbuh secara progresif.
- Limfoma Non Hodgkin; Merupakan kanker yang berasal dari sel limfosit (limfosit T maupun limfosit B). Pada Limfoma Non Hodgkin, terdapat lebih dari 15 tipe berbeda yang dikelompokkan ke dalam 3 sub tipe yaitu Lymphoblastic lymphoma (LBL), Small non cleaved cell (Burkit's dan non Burkit's), Large cell lymphoma (histiositik). Kanker ini juga termasuk jenis yang cepat tumbuh secara progresif.
6) Karsinoma Nasofaring
Kasinoma nasofaring adalah tumor ganas pada daerah antara daerah hidung dan tenggrok (daerah nasofaring). Diagnosis dini cukup sulit dilakukan karena nasofaring tersembunyi dibelakang tabir langit-langit dan terletak di bawah dasar tengkorak.
Selain itu, nasofaring juga berhubungan dengan banyak daerah penting di dalam tengkorak dan ke lateral maupun posterior leher. Seringkali tumor ditemukan terlambat karena tidak mudah diperiksa oleh mereka yang bukan ahli, oleh karena itu metastasis ke leher lebih sering ditemukan sebagai gejala pertama.
Jenis Kanker Leukemia dan Retinoblastoma merupakan jenis kanker yang banyak ditemui pada anak, sedangkan jenis kanker Neuroblastoma, Nasofaring, Kanker Tulang, Limfoma merupakan jenisnkanker yang dapat dengan mudah dapat dikenali gejalanya.
Penanganan kanker pada anak harus dilakukan secara komprehensif, berkesinambunagan, dan berkualitas di berbagai jenjang pelayanan kesehatan. Dan upaya ini tidak hanya dilakukan oleh petugas kesehatan, namun diperlukan dukungan keluarga dan masyarakat dalam mengenali dan mewaspadai gejala selanjutnya memberikan motivasi untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut di sarana pelayanan kesehatan.
Upaya Deteksi Dini
Dalam rangka peningkatan penemuan kasus kanker pada anak lebih dini, perlu kiranya melibatkan unsur-unsur dalam masyarakat untuk mengenali tanda dan gejala 6 jenis kanker pada anak. Upaya penemuan di masyarakat dapat dilakukan antara lain pada : Posyandu, Pra sekolah (PAUD, TK, Play Group), Sekolah ( SD, SMP), Pramuka, Palang Merah Remaja, dll.
Peran masing masing Fasilitas dan Tenaga Kesehatan :
Kader Tenaga Kesehatan :
- Penyuluhan tentang kanker pada anak
- Penyuluhan tentang tanda dan gejala kanker pada anak
- Penemuan dini tentang tanda dan gejala kanker pada anak
- Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk segera melakukan pemeriksaan ke puskesmas, apabila terdapat tanda dan gejala
- Memberikan motivasi kepada penderita kanker pada anak dan keluarganya agar terus melakukan pengobatan
Petugas Kesehatan :
- Pemeriksaan kanker pada anak berdasarkan tanda dan gejala
- Melakukan kunjungan rumah kepada masyarakat terutama keluarga binaan dalam upaya penemuan secara dini kanker pada anak
- Merujuk kasus dugaan kanker pada anak yang ditemukan ke unit pelayanan kesehatan terdekat
Puskesmas :
- Sosialisasi pengenalan gejala dan tanda kanker pada anak
- Memberikan konseling tentang kanker pada anak
- Melatih dan memberdayakan kader dalam upaya penemuan tanda dan gejala 6 kanker pada anak serta dalam upaya promotif kepada mayarakat melalui posyandu serta pos kesehatan lainnya
- Melatih serta memberdayakan dokter kecil dalam penemuan dini kanker pada anak
- Mendiagnosis dini kanker pada anak berdasarkan tanda dan gejala klinis serta pemeriksaan laboratorium bila tersedia f. Merujuk pasien yang terdiagnosis ke RS Kab/Kota
- Menerima umpan balik hasil rujukan dan tindaklanjut sesuai hasil rekomendasi
- Mencatat hasil-hasil diagnosis dini dan melaporkan ke Dinas Kesehatan kabupaten/kota setiap bulan
Rumah Sakit :
- Menegakkan diagnosis kanker pada anak
- Menerima rujukan Puskesmas dan RS lain
- Memberikan umpan balik pasien yang dirujuk kepada instansi yang merujuk
- Memberikan terapi sesuai dengan fasilitas dan kompetensi yang ada
- Memberikan perawatan paliatif
- Mencatat hasil diagnosis dan melaporkan ke Dinas Kesehatan kabupaten/kota setiap bulan.
Referensi :
Disarikan dari : Pedoman Penemuan Dini Kanker pada Anak; Kemenkes RI, 2011.
Baca Juga :