Artikel

Pemberian ASI dan Makanan Tambahan pada Anak

bayi perlu makanan tambahan

Mulai usia 6 bulan, ketika bayi mulai belajar makan, pemberian ASI harus tetap dilanjutkan sampai usia 2 tahun atau lebih, karena ASI merupakan sumber zat gizi, tenaga dan memberikan perlindungan terhadap penyakit.

ASI diberikan sampai Usia 2 Tahun

ASI tetap merupakan sumber penting bagi tenaga, protein dan zat gizi lain seperti Vitamin A dan zat besi, bahkan pada saat bayi mulai mengonsumsi makanan tambahan mulai usia enam bulan. ASI membantu melindungi anak terhadap berbagai penyakit, selama bayi mendapatkan ASI.

Sangat dianjurkan, ibu tetap melanjutkan pemberian ASI sampai anak berusia dua tahun atau lebih selama anak masih mau menyusu. Menyusu dapat menenangkan anak yang sedang gelisah dan merupakan sumber gizi penting tatkala anak sakit.

Perlunya Makanan Tambahan

Selain ASI, bayi usia 6 – 8 bulan perlu diberi makanan tambahan (disebut juga MP-ASI; Makanan Pedamping ASI) berupa makanan lumat sebanyak dua sampai tiga kali sehari, dan mulai usia sembilan bulan sebanyak tiga sampai empat kali sehari. Mereka perlu diberi satu atau dua kali makanan selingan, seperti buah, roti atau kue, tergantung kepada selera anak.

Pada awalnya, bayi diberi makananan dalam jumlah sedikit dahulu, lalu lambat laun meningkat dalam jenis dan jumlah sesuai dengan pertumbuhan bayi. Gizi yang baik bagi anak usia di bawah dua tahun sangat penting. Gizi yang tidak cukup pada anak usia ini dapat memperlambat perkembangan fisik dan mental anak sepanjang hidupnya. Agar dapat tumbuh dan tetap sehat, anak memerlukan beragam makanan bergizi seperti daging, ikan, kacang-kacangan, telur, buah-buahan dan sayuran di samping ASI.

Frekuensi Makan pada Anak

Perut seorang anak lebih kecil dibanding dengan perut orang dewasa, sehingga seorang anak tidak dapat makan dalam jumlah yang banyak setiap kali makannya. Namun demikian kebutuhan tenaga dan pertumbuhan anak sangat besar. Karena itu seorang anak perlu sering makan, untuk memenuhi semua kebutuhannya.

Makanan seperti sayuran yang direbus, daging cincang, telur, atau ikan harus diberikan kepada anak sesering mungkin. Sedikit minyak harus diberikan kepada anak, terutama minyak yang diperkaya dengan vitamin.

Sebaiknya anak diberi makan dalam piring atau mangkuk anak itu sendiri, agar orang tua atau pengasuh akan lebih mudah tahu, makanan apa dan seberapa banyak anak telah makan. Anak mungkin perlu dibujuk untuk makan, dan mereka mungkin memerlukan bantuan untuk mengatur makanan dan peralatannya. Anak yang lambat perkembangannya atau cacat perlu bantuan khusus untuk makan dan minum.

Frekuensi Makan sesuai Usia

Berikut di bawah ini beberapa informasi tentang seberapa sering seorang anak harus diberi makan :

6-9 bulan:
Anak harus sering mendapatkan ASI, dan mendapatkan makanan lain dua sampai tiga kali sehari. Orang tua harus mengenalkan makanan lembut (seperti bubur), dan bertahap ditingkatkan kekentalan makanannya. Makanan yang berasal dari hewan seperti daging, telur, dan ikan, dapat diberikan seawal mungkin tetapi harus dilembutkan dalam potongan kecil-kecil. Mulai dengan 2-3 sendok penuh setiap kali makan, kemudian meningkat menjadi 1/2 mangkuk ukuran 250 cc.

9-24 bulan:
Anak usia 9 – 12 bulan perlu mendapatkan makanan lembik 1/2 mangkuk ukuran 250 cc setiap kali makan (tiga kali makanan lembik ditambah dua kali makanan selingan ditambah ASI). Anak usia 12- 24 bulan memerlukan 1 mangkuk penuh ukuran 250 cc makanan keluarga setiap kali makan (tiga kali makanan keluarga ditambah dua kali makanan selingan ditambah ASI). Anak usia dua tahun ke atas memerlukan paling sedikit 1 mangkuk penuh setiap kali makan. Jika anak dapat menghabiskan makanannya dan masih ingin tambah, maka sebaiknya diberikan.

Mulai usia 12 bulan:
Hampir semua anak sudah dapat menkgonsumsi “makanan keluarga” yang padat. Mereka masih boleh diberikan makanan setengah padat, yang lebih mudah dicerna oleh anak. Sejak anak berusia enam bulan makanan tambahan berupa camilan bergizi (seperti buah, atau kue) dapat diberikan sekali atau dua kali dalam sehari, sesuai selera anak.sekali atau dua kali dalam sehari, sesuai selera anak.

Bentuk-bentuk makanan Bayi

Usia 6 bulan
Pada awal pemberian makanan pendamping ASI sebaiknya diberikan dalam porsi kecil, bahkan tekstur makanan pendamping ASI dalam hari hari pertama harus cair menyerupai ASI. Hal ini untuk membantu bayi dalam menyesuaikan diri dengan makanan barunya sehingga tidak merasa asing dengan makanan baru. Salah satu kondisi yang memungkinkan adalah bayi menolak pemberian makanan pada tahap awal pemberian makanan pendamping asi, berikan secara pelan-pelan jangan menunda bayi anda lapar atau juga masih kenyang. Hal ini dikarenakan ketika bayi anda sedang marah atau menangis akan membuatnya menolak karena rasa lapar.

Usia 7-8 bulan
Pada usia ini bayi anda sudah dapat diperkenalkan dengan makanan saring, tentunya dengan tekstur yang lebih kasar namun masih dapat disesuaikan dengan pencernaan bayi anda. Berikan pada porsi yang kecil, anda tidak perlu was-was bayi kelaparan karena masih diberikan asi meskipun dalam jumlah yang terbatas. (Artikel menarik lainnya: Perlengkapan Bayi).

Usia 9 bulan
Kini, memasuki usia 9 bulan bayi dapat diperkenalkan pada tekstur makanan yang lebih kasar dari sebelumnya. Sebagai tahap awal, anda dapat memberikan campuran tim saring dengan tim biasa sehingga tidak membuat pencernaannya terkejut. Apabila pada hari hari terakhir bayi anda menerima maka dapat diberikan nasi tim dengan campuran lauk dan sayuran. Dengan begitu anak anda akan terbiasa dengan makanan sehat keluarga.

Bayi usia 12 bulan
Pada usia 12 bulan, anak sudah dapat diberikan menu makanan seperti menu keluarga anda, hal ini berhubuangan dengan pertumbuhan gigi bayi pada usia ini. Meskipun demikian perhatikan pula bumbu yang digunakan dalam menu makanan, hindari menggunakan bumbu dengan bau yang tajam dan juga tekstur yang terlalu keras.Ajaklah untuk makan bersama dengan keluarga di meja makan sehingga terbiasa dengan pola makan keluarga, siapkan pula piring dan sendok dengan bahan khusus bayi.

Jika kualitas atau jumlah makanan setiap kali makan ternyata rendah, atau anak sudah tidak lagi diberi ASI, maka berikanlah 1-2 cangkir susu ditambah makanan tambahan setiap harinya.


Referensi :

  1. Penuntun Hidup Sehat Edisi Keempat, 2010; UNICEF, WHO, UNESCO, UNFPA, UNDP, UNAIDS, WFP, the World Bank dan Kementerian Kesehatan.
  2. Sumber lainnya.

 


Baca Juga :

  1. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
  2. Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit

 

RS KRAKATAU MEDIKA
Jl. Semang Raya,
Cilegon 42435
Banten, Indonesia
☎️ 62 254 396333

"Mitra Terbaik dalam Memelihara Kesehatan Anda"

WA Button