Penyakit Ginjal Kronik, Gejala, Penyebab dan Pencegahannya
Artikel KM Dilihat: 15775
Ginjal merupakan organ penting yang berfungsi menjaga komposisi darah dengan mencegah menumpuknya limbah dan mengendalikan keseimbangan cairan dalam tubuh, menjaga level elektrolit seperti sodium, potasium dan fosfat tetap stabil, serta memproduksi hormon dan enzim yang membantu dalam mengendalikan tekanan darah, membuat sel darah merah dan menjaga tulang tetap kuat.
Setiap hari kedua ginjal menyaring sekitar 120-150 liter darah dan menghasilkan sekitar 1-2 liter urin. Tiap ginjal tersusun dari sekitar sejuta unit penyaring yang disebun nefron. Nefron terdiri dari glomerulusdantubulus. Glomerulusmenyaringcairandanlimbahuntukdikeluarkanserta mencegah keluarnya sel darah dan molekul besar yang sebagian besar berupa protein.
Selanjutnya melewati tubulus yang mengambil kembali mineral yang dibutuhkan tubuh dan membuang limbahnya. Ginjal juga menghasilkan enzim renin yang menjaga tekanan darah dan kadar garam, hormon erythropoietinyang merangsang sumsum tulang memproduksi sel darah merah, serta menghasilkan bentuk aktif vitamin D yang dibutuhkan untuk kesehatan tulang.
Penyakit Ginjal Kronik
Gangguan pada ginjal dapat berupa Penyakit Ginjal Kronis (PGK); atau CKD (Chronic Kidney Disease), atau dahulu disebut gagal ginjal kronis, gangguan ginjal akut (acute kidney injury) atau sebelumnya disebut gagal ginjal akut. Penyakit ginjal kronis adalah penurunan progresif fungsi ginjal dalam beberapa bulan atau tahun.
Penyakit ginjal kronis didefinisikan sebagai kerusakan ginjal dan/atau penurunan Glomerular Filtration Rate(GFR) kurang dari 260mL/min/1,73 m2 selama minimal 3 bulan (ref. Kidney Disease Improving Global Outcomes, KDIGO2012 Clinical Practice Guideline for the Evaluation and Management). Kerusakan ginjal adalah setiap kelainan patologis atau penanda kerusakan ginjal, termasuk kelainan darah, urin dan atau melalui studi pencitraan.
Derajat dan Progresivitas Penyakit Ginjal Kronik ditunjukkan dengan angka 1 s/d 4+; dimana angka semakin tinggi menggambarkan kondisi yang yang semakin parah, pada gambar berikut ini dituntukkan juga parameternnya GFR dan Albumin.
Keterangan: GFR dan albumin uria menggambarkan risiko progresivitas sesuai warna (hijau, kuning, oranye, merah, merah tua).
Angka di dalam kotak menunjukkan frekuensi monitoring/tahun yang dianjurkan.
Sumber: KDIGO2012 Clinical Practice Guideline for the Evaluation and Management
Gejala
Pada derajat awal, PGK belum menimbulkan gejala dan tanda, bahkan hingga laju filtrasi glomerulus sebesar 60% pasien masih asimtomatik namun sudah terjadi peningkatan kadar urea dan kreatinin serum. Kelainan secara klinis dan laboratorium baru terlihat dengan jelas pada derajat 3 dan 4.
Saat laju filtrasi glomerulus sebesar 30%, keluhan seperti badan lemah, mual, nafsu makan berkurang dan penurunan berat badan mulai dirasakan pasien. Pasien mulai merasakan gejala dan tanda uremia yang nyata saat laju filtrasi glomelurus kurang dari 30%.
Beberapa gejala yang akan timbul adalah :
- Akibat penumpukan zat zat sampah : mual, kehilangan nafsu makan, sulit berkonsentrasi, kulit gatal.
- Akibat penumpukan cairan berlebih : bengkak, sesak napas.
- Akibat ketidak cukupan hormon : penyakit tulang, keletihan karena kekurangan sel darah merah, tekanan darah yang tidak terkontrol.
Penyebab
Penyakit ginjal kronik dapat disebabkan oleh:
- Diabetes Mellitus
- Hipertensi
- Glomerulonefritis kronis
- Nefritis intersisial kronis
- Penyakit ginjal polikistik
- Obstruksi
- Infeksi saluran kemih
- Obesitas
- Tidak diketahui
Diabetes adalah penyebab utama Penyakit Ginjal Kronik. Glukosa darah tinggi, disebut juga gula darah, akibat diabetes dapat merusak pembuluh darah di ginjal. Hampir 1 dari 3 penderita diabetes menderita Penyakit Ginjal Kronik.
Tekanan darah tinggi adalah penyebab utama kedua Penyakit Ginjal Kronik. Seperti halnya glukosa darah tinggi, tekanan darah tinggi juga dapat merusak pembuluh darah di ginjal. Hampir 1 dari 5 orang dewasa dengan tekanan darah tinggi menderita Penyakit Ginjal Kronik. Penelitian menunjukkan hubungan antara penyakit ginjal dan penyakit jantung. Orang dengan penyakit jantung berisiko lebih tinggi terkena penyakit ginjal, dan orang dengan penyakit ginjal berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung.
Riwayat keluarga gagal ginjal. Jika ibu, ayah, saudara perempuan, atau saudara laki-laki Anda mengalami gagal ginjal, Anda berisiko terkena CKD. Penyakit ginjal cenderung diturunkan dalam keluarga. Jika Anda menderita penyakit ginjal, anjurkan anggota keluarga untuk menjalani pemeriksaan.
Pencegahan
1 Tetap Aktif dan Bugar (Aktifitas Fisik)
2 Konsumsi Makanan Bernutrisi dan Kontrol Kadar Gula Darah
3 Periksa Tekanan Darah Secara Rutin
4 Periksa Tekanan Darah Secara Rutin
5 Jaga Asupan Cairan Tubuh
6 Jangan Merokok
7 Jangan Mengkonsumsi Obat Tanpa Resep Dokter Secara Reguler
Perhatikan untuk selalu berupaya Menjaga dan memelihara Kesehatan Ginjal. Penanganan Penyakit Ginjal Kronik (PGK) pada saat ini baru difokuskan pada memperlambat penurunan fungsi ginjal dan pada tahap tertentu dibutuhkan Hemodialisa atau Cuci Darah, dan Transplantasi Ginjal.
Referensi :
Situasi Penyakit Ginjal Kronis; Infodatin; Kementrian Kesehatan RI; 2017
Baca Juga :