Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK); Gejala, Penyebab dan Pencegahannya
Artikel KM Dilihat: 8684
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit yang ditandai dengan hambatan aliran udara di saluran napas yang tidak sepenuhnya bisa kembali normal. Hambatan aliran udara ini makin lama makin berat (kronik progresif) dan berhubungan dengan respons terhadap partikel atau gas yang beracun atau berbahaya.
Penyakit paru obstruktif kronis merupakan penyakit yang menyerang paru-paru dan berlangsung dalam jangka panjang, penderita akan mengalami kesulitan dalam bernapas, dan umumnya merupakan kombinasi dari dua penyakit pernapasan, yaitu bronkitis kronis dan emfisema.
Bronkitis adalah infeksi pada saluran udara menuju paru-paru yang menyebabkan pembengkakan dinding bronkus dan produksi cairan di saluran udara berlebihan. Emfisema adalah kondisi rusaknya kantung-kantung udara pada paru-paru yang terjadi secara bertahap.
Gejala
Gejala PPOK terutama berkaitan denngan sistem pernapasan; yaitu:
- Batuk Kronik; berpa batuk yang hilang timbul selama 3 bulan yang tidak hilang dengan pengobatan.
- Berdahak kronik; terus menerus, bisa tanpa disertai batuk
- Sesak napas; terutama pada saat melakukan aktifitas
- Mengi atau sesak napas disertai bunyi
- Lemas (Kehilangan kemampuan/ produktivitas)
- Rasa berat di dada
- Penurunan berat badan
Seseorang dinyatakan menderita PPOK secara klinis jika adanya riwayat pajanan atau paparan faktor resiko disertai dengan batuk kronik dan berdahak dengan sesak napas; terutama pada saat melakukan aktifitas pada usia pertengahan atau yang lebih tua.
Faktor Resiko :
- Faktor risiko pada diri sendiri; Genetik, Gangguan tumbuh kembang paru.
- Faktor risiko paparan : Asap rokok (perokok aktif dan pasif), Polusi tempat kerja (bahan kimia, zat iritasi, gas beracun), Polusi udara lingkungan.
- Infeksi saluran napas bawah berulang.
- Kondisi sosial ekonomi.
Pencegahan
- Perilaku hidup sehat seperti; tidak merokok, konsumsi sayur dan buah lebih dari 5 porsi per hari, konsumsi garam tidak lebih dari 1 sendok the per orang per hari, konsumsi gula tidak lebih dari 4 sendok makan per orang per hari, konsumsi lemak (minyak) tidak lebih dari 5 sendok makan perorang perhari, aktifitas fisik minimal 30 menit per hari sebanyak 3-5 kali per minggu, tidak mengonsumsi alkohol dan kendalikan stres.
- Lingkungan yang sehat; bebas polusi udara, kendaraan yang layak jalan, fasilitas umum untuk aktifitas fisik seperti tempat bermain dan olahraga.
- Menjaga kondisi tubuh seperti; berat badan ideal, gula darah normal, kolesterol dan tekanan darah normal.
Pencegahan dengan memperbaiki perilaku; yaitu
a. Berhenti merokok
b. Mengurangi dan menghindari paparan : Asap rokok; Debu; Zat tempat kerja, Polusi udara
c. Hindari konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat tinggi seperti mie, roti, jagung, singkong, sereal, gula, karena dapat meningkatkan CO2, serta menambah rasa sesak
Pencegahan secara umum dengan mengeliminasi faktor resiko bersama Penyakit Tidak Menular (PTM) melalui perilaku CERDIK :
C : Cek kondisi kesehatan secara berkala
E : Enyahkan asap rokok
R : Rajin aktifitas fisik
D : Diet sehat dengan kalori seimbang
I : Istirahat yang cukup
K : Kendalikan stress
Baca Juga :
- Manfaat Vitamin C bagi Kesehatan
- Aplicares BPJS Kesehatan, keterbukaan Informasi Faskes dan Ketersediaan Kamar