Perkembangan Bayi pada Usia 4-6 Bulan
Artikel KM Dilihat: 12688
Pada usia ini gerakan refleks yang terjadi secara otomatis akan tergantikan dengan gerak motorik halus dan kasar. Bayi belajar untuk mengenali diri sendiri dan lingkungannya melalui kemampuan mereka untuk menggerakkan tubuh dan menggunakan indranya.
Pada usia ini bayi mulai menjelajah dengan mainan yang diberikan dengan cara menggenggam mainan tersebut. Mainan yang diberikan kepada bayi hendaknya sesuai dengan usia perkembangan dan aman bagi bayi (tidak beracun, tidak mudah pecah, tidak tajam sudut-sudutnya, dapat dicuci, ukurannya tidak terlalu kecil, dan tidak terlalu berat).
Pada usia ini bayi sudah mulai berguling sendiri untuk mengembangkan gerak motorik ini, dapat memberikan rangsangan dengan cara: meletakkan bayi dalam posisi tengkurap (tubuh dan wajah menghadap ke bawah). Posisi ini berfungsi untuk menguatkan otot leher dan punggung, yang penting bagi keseimbangan tubuh mereka sampai akhirnya mereka siap berguling. Hingga usia 6 Bulan Pemberian ASI Eksklusif tetap dilakukan untuk menjaga pertumbuhan dan kesehatan bayi.
Grafik Perkembangan Bayi pada Usia 4-6 Bulan berikut ini melanjutkan pembahasan tentang Memahami Perkembangan Anak Usia Dini
Pada umur enam bulan seorang bayi bisa :
1. Berbalik dari telungkup ke telentang.
2. Mempertahankan posisi kepala tetap tegak.
3. Meraih benda yang ada di dekatnya.
4. Menirukan bunyi.
5. Menggenggam mainan.
6. Tersenyum ketika melihat mainan atau gambar yang menarik.
Nasihat untuk para orang tua dan pengasuh:
1. Sering tengkurapkan bayi.
2. Gerakkan benda ke kiri dan ke kanan di depan matanya.
3. Perdengarkan berbagai bunyi-bunyian.
4. Beri mainan benda yang besar dan berwarna.
5. Baringkan bayi pada lapisan permukaan yang bersih,rata, dan aman sehingga bayi dapat bergerak dengan leluasa untuk meraih berbagai benda.
6. Lanjutkan kebiasaan untuk memegang dan memeluk bayi setiap hari, serta berikan kasih sayang serta cinta.
7. Pangku atau pegang bayi dalam posisi yang aman sehingga ia dapat meilhat apa yang terjadi disekitarnya.
8. Lanjutkan memberi ASI baik siang ataupun malam, sesuai dengan keinginan bayi, dan mulai memberi makanan lain (dua hingga tiga kali makan dalam satu hari, dimulai sejak usia enam
bulan, tiga hingga empat kali dalam sehari mulai usia sembilan bulan).
9. Ngobrol, membaca, atau menyanyi bersama anak sesering mungkin, tidak saja ketika lapar atau saat mau tidur.
Berbagai tanda peringatan yang harus diwaspadai :
1. Kejang atau sulit menggerakkan anggota tubuh.
2. Kepala bergerak terus (mungkin merupakan gejala infeksi telinga yang dapat mengakibatkan tuli
jika tidak diobati).
3. Merespon sangat lemah terhadap suara, wajah yang sudah dikenal atau pemberian ASI.
4. Menolak pemberian ASI atau makanan lain.
Referensi :
- Penuntun Hidup Sehat Edisi Keempat, 2010; UNICEF, WHO, UNESCO, UNFPA, UNDP, UNAIDS, WFP, the World Bank dan Kementerian Kesehatan.
- Pengasuhan Anak Usia 0-12 Bulan; Kemendikbud 2018.
Baca Juga :